Entaskan Kemiskinan Ekstrem, Pemkab Kolaborasi dengan YRII dan Laz Harfa
![]() |
Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi bertemu perwakilan Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) dan Laz Harfa, di pendopo, Senin (14/04/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang berkomitmen dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem. Kali ini, Pemkab berkolaborasi dengan Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa (Laz Harfa).
Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi menyebutkan, sebaik apapun program namun jika kerangka berfikir tidak dirubah, masyarakat akan terus merasa tidak mampu. Untuk itu, lanjutnya, hal pertama yang harus dilakukan untuk menentaskan kemiskinan yaitu dengan merubah mindset masyarakat.
“Nah ini kami sangat menyambut baik karena sesuai dengan visi misi Dewi-Iing bagaimana kita bisa mengentaskan kemiskinan ekstrem di kabupaten Pandeglang. Saat ini kami berkolaborasi dengan YRII dan Laz Harfa. Langkah awal yang kami ambil adalah melakukan verifikasi data secara by name by address,” kata dia saat menerima kunjungan CEO YRII dan Laz Harfa, di Pendopo, Senin (14/04).
Menurut dia, selama ini bantuan seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus berjalan setiap tahun. Namun demikian, jumlah masyarakat yang berhasil lulus atau graduasi dari kemiskinan masih sangat minim.
“Ke depan melalui kerja sama ini akan ada program pembinaan untuk mengubah paradigma masyarakat agar memiliki kebanggaan menjadi orang sukses dan mandiri,” jelasnya.
Baca: Ratusan LKD Desa Kalanganyar Terima Honor Januari-Maret 2025
Baca: Tinjau Pemutihan Pajak, Ketua DPRD Apresiasi Samsat Pandeglang
Ia berharap, melalui pendekatan edukatif ini akan tumbuh pola pikir baru di tengah masyarakat.
“Semoga ini menjadi kolaborasi yang konstruktif dan program penentasan kemiskinan ekstrem bermanfaat untuk masyarakat,” ucap dia.
Sementara CEO YRII, Nanang Sujana menuturkan, program ini akan menggunakan pendekatan graduasi dan dilaksanakan secara kolaboratif antara lembaga zakat dan Pemda.
“Target program ini adalah sekitar 300 kepala keluarga. Namun, penetapan by name by address akan dibahas bersama menggunakan data yang dimiliki oleh pemkab,” imbuhnya.
Pendekatan program ini mencakup beberapa pilar dan akan dijalankan selama tiga tahun secara berkelanjutan untuk membina dan meningkatkan keterampilan masyarakat. Adapun tiga Desa yang diusulkan sebagai lokasi awal program adalah Desa Cibadak dan Desa Tugu di Kecamatan Cimanggu, serta Desa Sukasari di Kecamatan Pulosari.
“Tim kami sudah turun ke tiga desa tersebut. Namun, penetapan finalnya tetap akan kami sinkronkan dengan pemkab Pandeglang, karena data utama berada di pemerintah daerah,” tandasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar