Badak Jawa Mulai Dipindahkan ke JRSCA April 2025

Pertemuan Kepala Balai TNUK dengan Bupati Pandeglang, di Pendopo, Jumat (14/03/2025).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Wacana penangkaran Badak Jawa masuk dalam kawasan Javan Rhino Study and Conservation Area (JRSCA) akan segera terwujud pada bulan April 2025. Kepastian itu didapat usai Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bertemu Bupati Pandeglang, di Pendopo Pandeglang, Jum’at (14/03/2025).

 

Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengatakan, pihaknya sudah melaporkan terkait dengan pemindahan Badak Jawa dari semenanjung Ujung Kulon ke JRSCA.

 

“Nanti badak tersebut akan ditangkarkan untuk memperbaiki struktur DNA badak yang ada di kita sekaligus dapat menarik wisatawan dapat berkunjung ke Pandeglang,” kata dia.

 

Ardi menuturkan, dalam proses penangkaran tidak mudah. Oleh sebab itu pihaknya akan bekerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

 

“Saat ini sedang dalam proses simulasi pemindahan. Penangkapan badaknya nanti menggunakan V-trap dibantu mabes TNI. Setelah simulasi berlangsung baik, baru kita lakukan penangkapannya secara betul-betul. Kurang lebih nanti pada bulan April pelaksanaannya,” ujarnya.

 

Menurut dia, dengan berpindahnya Badak Jawa ke JRSCA, akan menjadi daya tarik bagi khalayak ramai, sehingga akan meningkatkan kegiatan ekonomi di wilayah TNUK dan sekitarnya.

 

“Kiranya Ibu Bupati dapat membina para pengelola homestay sehingga jika ada kunjungan tamu bisa ada penginapan yang dapat digunakan,” ucap dia.

 

Baca: Yayasan HCI Kerjasama dengan DPMPD Gelar Diskusi Inisiasi Posyandu LKD

 

Baca: Ditinggal ke Sawah, Rumah Warga Angsana Ludes Terbakar

 

Ia menyampaikan, nantinya dalam penangkaran tersebut terdapat sepasang badak betina dan jantan. Dengan adanya sepasang badak, akan menghasilkan anak badak dengan DNA yang baik.

 

“Anaknya itu akan kita kembalikan ke alam. Dengan begitu DNA badak jawa akan semakin membaik. Dan sejak tahun 2020-2025 sudah 24 ekor anak badak yang kita temukan sehingga struktur meningkat. Semoga dengan seperti itu jumlah badak kita terus lestari. Saat ini ada 87-100 ekor,” terangnya.

 

Sementara Bupati Pandeglang, Dewi Setiani menyambut baik wacana tersebut. Ia meyakini dengan adanya penangkaran Badak Jawa akan menjadi sebuah kesempatan besar untuk membangun ekosistem perekonomian. Selain itu lanjutnya, diperkirakan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata.

 

“Saya senang sekali. Saya akan ikut dalam kegiatannya nanti. Mudah-mudahan ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi warga dan menambah wawasan kepada masyarakat bahwa badak ini warisan yang harus dilestarikan,” tutur dia.

 

Terkait pengelolaan homestay, dalam waktu dekat dirinya akan segera membicarakan dengan beberapa wilayah atau buffer zone yang ada di wilayah TNUK.

 

“Kita akan duduk bareng bersama camat supaya ada homestay yang representatif sehingga wisatawan yang berkunjung merasa nyaman,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.