Program Makan Bergizi Gratis di Pandeglang Uji Coba 20 Januari
Plt Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang, Nono Suparno (kiri) dan Korwil Pendidikan Kecamatan Labuan, Agus Joni Cahyadi, di Krakatau Radio, Senin (13/01/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, Banten, merencanakan uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan digelar pada Senin (20/01/2025) mendatang.
Plt Sekretaris Disdikpora Kabupaten Pandeglang, Nono Suparno mengatakan, uji coba program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu akan digelar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Menes dan Labuan.
“Awalnya itu kita launching di tanggal 13 Januari 2 kecamatan, Labuan sama Menes. Karena ada sesuatu hal yang belum fix ketika kami koordinasi dengan ketua tim Badan Gizi Nasional dan kawan-kawan ternyata pihak yayasannya belum siap kaitan dengan peralatannya sehingga diundur tuh ke tanggal 20 Januari. Mudah-mudahan secepatnya pihak yayasan mempersiapkan tahapan-tapahan yang memang peralatannya harus sudah siap,” kata dia, Senin (13/01).
Pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan ketua tim Badan Gizi Nasional (BGN) di Pandeglang serta pihak terkait lainnya untuk mitigasi terkait kesehatan dan gizi makanan yang akan disajikan.
“Nanti setiap dapurnya itu ada kepala dapurnya, dari ahli gizinya, kemudian ahli akuntansinya terkait laporan keuangannya. Jadi setiap dapur tuh ada 3 orang tim pengelolanya,” ujarnya.
Target penerima manfaat dari program MBG di 2 kecamatan ini sekitar 6.000 siswa. Rencananya, setiap dapur umum tempat makanan gizi gratis diproduksi akan menyalurkan 3.000-an porsi setiap harinya.
Baca: Andra-Dimyati Sampaikan Pesan Persatuan Usai Penetapan
Baca: Andra Soni-Dimyati Natakusumah Resmi Ditetapkan Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Terpilih
Sementara Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Labuan, Agus Joni Cahyadi mengatakan, pihaknya sudah menyerahkan data siswa kepada yayasan yang akan mengelola dapur MBG terkait uji coba di kecamatan Labuan.
Ia menerangkan, sasaran program MBG seperti yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, terdapat beberapa kelompok penerima utama program MBG, diantaranya peserta didik dan non peserta didik.
Peserta didik termasuk siswa dari sekolah negeri dan swasta di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SD/MI, SMP sederajat, hingga kejuruan, dan pendidikan keagamaan.
“Kemudian yang keenam pendidikan khusus, kemudian pendidikan layanan khusus ini adalah pendidikan bagi peserta didik di daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil dan atau mengalami bencana alam, bencana sosial dan yang tidak mampu dari segi ekonomi. Itu yang dimaksud dengan pendidikan layanan khusus. Kemudian yang kedelapan pendidikan pesantren. Nah yang non peserta didik itu adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita,” bebernya.
Rencananya, sekolah-sekolah yang akan menjadi uji coba program MBG di Labuan, diantaranya SDN Banyubiru 1 dan 2, SDN Caringin 1 sampai 5 dan SDN Teluk 1 sampai 3.
“Untuk yang sudah berkoordinasi
dengan kami yaitu dapur di Picung Bera. Nah itu dapur di Picung Bera memang
menyampaikan beberapa sekolah tapi belum meliputi semua sekolah yang di
kecamatan Labuan dan sasaran mereka memang baru ke siswa SD,” tandasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar