33 Desa di 10 Kecamatan Pandeglang Rawan Terdampak Banjir Rob
Banjir rob di Desa Cigondang, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Jumat (13/12/2024) lalu. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 33 Desa yang berada di 10 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, rawan terdampak banjir rob. Diketahui sebelumnya sebanyak 16 rumah milik warga di Desa Cikiruhwetan, Kecamatan Cikeusik dan Desa Cigondang, Kecamatan Labuan terdampak banjir rob yang terjadi sejak awal bulan Desember dan Jumat (13/12/2024) petang.
Kepala Seksi Strategi dan Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Deni Musadad mengatakan, 10 kecamatan ini yang memiliki wilayah pesisir pantai dari mulai Carita sampai dengan Cikeusik dan Sumur.
“Wilayah yang punya pesisir pantai itu waspada selalu. Kita bikin imbauan juga di media sosial untuk kesiapsiagaan tersebut,” kata dia, Rabu (18/12).
Ia menerangkan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai gelombang tinggi di laut Pandeglang masih berpotensi terjadi sampai awal tahun 2025.
“Kalau potensi tetap ada makanya tetap waspada dan memang misalkan kalau yang dirumah untuk sekarang bikin amben-amben kecil dulu. Kalau rumah itu punya listrik di bawah naikin dulu, terus kemudian kalau misalkan diperlukan nanti tempat evakuasi, dilaporkan sama kepala desanya kita nanti kirim tenda untuk evakuasi,” bebernya.
Ia menjelaskan banjir rob atau peristiwa naiknya permukaan air laut ke daratan pesisir pantai disebabkan adanya fenomena fase bulan baru yang bersamaan dengan jarak terdekat bulan ke bumi. Kondisi itu pun berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan daripada biasanya.
Baca: Srikandi di Pandeglang Siap Maju Ketua KNPI
Baca: Dongkrak Ekonomi Warga, Diskoperindag Kembangkan Batok Kelapa jadi Kerajinan
Sebelumnya, banjir rob telah terjadi di dua desa di Kabupaten Pandeglang, yakni Desa Cikiruhwetan Kecamatan Cikeusik dan Desa Cigondang Kecamatan Labuan. Akibatnya, aktivitas warga sempat terhambat dan mengakibatkan sejumlah rumah di pesisir pantai terkena hempasan air laut yang tertahan penahan gelombang.
Salah satu warga Desa Cigondang, Oti (60) menuturkan, banjir rob ini telah terjadi sebanyak dua kali pada bulan ini. Ia mengaku jika banjir rob datang dibarengi dengan hujan deras, maka ketinggiannya pun bisa mencapai lutut orang dewasa.
“Minggu kemarin (awal Desember)
lebih besar pas barengan ada hujan angin itu. Kalau ini awalnya dari depan dulu
gak masuk, kemarin masuk sampai sini (ruangan keluarga) eh sekarang lebih besar
sampai ke dapur,” tandasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar