Mahasiswa UMN Gelar Workshop Nyegah Bala Laut, Dorong Mitigasi Bencana
Workshop desain kaos bertema Nyegah Bala Laut digelar mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Lebak, Minggu (17/11/2024). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) berkolaborasi dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) melakukan proyek Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Humanity Batch 5 di Desa Situregen, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak.
Dua mahasiswa ini yakni Francesca Thalia Satiadhi dan Fuji Mentari Endiany, menyelenggarakan workshop desain kaos bertema "Nyegah Bala Laut", Minggu (17/11/2024).
Salah satu mahasiswa, Francesca Thalia Satiadhi mengatakan, wilayah pesisir Lebak selatan, khususnya Desa Situregen, menghadapi ancaman nyata dari potensi bencana tsunami dan Megathrust.
Menghadapi tantangan ini, kata dia, upaya mitigasi bencana menjadi prioritas utama untuk melindungi masyarakat dan mengurangi dampak risiko bencana yang mungkin terjadi.
“Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik, penyadaran, dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” kata dia.
Dia menuturkan, dalam giat di Desa Situregen, langkah-langkah mitigasi mencakup identifikasi daerah rawan bencana, penyusunan rencana evakuasi, pembentukan sistem peringatan dini, serta edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan bencana.
“Program ini menggunakan pendekatan kreatif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan pemuda tentang pentingnya kesiapsiagaan menghadapi tsunami. Melalui workshop desain kaos, peserta tidak hanya belajar tentang mitigasi bencana tetapi juga mengekspresikan pemahaman mereka melalui desain yang akan menjadi media kampanye yang efektif,” ujarnya.
Baca: Puluhan Club Basket di Pandeglang Ikuti Perbasi Winter Cup 2024
Baca: Gebyar HUT Krakatau Radio ke-34 Berjalan Sukses
Mahasiswa lainnya, Fuji Mentari Endiany menambahkan, pihaknya menggandeng Komunitas Pemuda Situregen yang tergabung dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di bawah koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk berperan aktif dalam kegiatan ini.
“Karang Taruna sebagai organisasi kepemudaan juga terlibat dalam pembuatan proyek dokumenter mahasiswa yang menggambarkan peran mereka dalam berbagai kegiatan sosial dan mitigasi bencana,” ucap dia.
Ditempat sama, Ketua Desa Tangguh Bencana (Destana) Situregen, Deni Apriatna menuturkan, respons masyarakat terhadap program ini sangat positif. Apalagi melalui pendekatan kreatif seperti workshop desain kaos ini, pihaknya melihat antusiasme yang tinggi dari peserta untuk belajar tentang mitigasi bencana.
“Ini menunjukkan bahwa metode edukasi yang interaktif dan menyenangkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan bencana,” imbuhnya.
Sementara Ketua GMLS, Abah Lala mengapresiasi kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Mahasiswa UMN di Wilayahnya.
“Kegiatan
ini sangat positif bagi warga kami, karena mereka yang mengikuti rangkaian
kegiatan dan telah dilaksanakan oleh mahasiswa yang berkolaborasi dengan warga
dan komunitas disini mendapatkan edukasi yang bermanfaat tentang kebencanaan,
juga bisa mengembangkan sumber daya manusia dengan mengikuti workshop,”
pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar