Hujan Belum Merata, Warga Pandeglang Masih Mendapat Pasokan Air Bersih

Petugas BPBDPK Kabupaten Pandeglang, saat menyalurkan air bersih kepada masyarakat terdampak.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Walau dalam beberapa pekan hujan mulai turun, bantuan air bersih kepada warga di Kabupaten Pandeglang, Banten, yang mengalami krisis air akibat kemarau masih berjalan. Hal ini karena intensitas hujan masih rendah dan belum merata di seluruh kawasan Pandeglang.

 

Kondisi ini dibenarkan warga di Kampung Cebong, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Astana. Ia mengaku warga harus berjalan jauh setiap hari untuk mendapatkan air.

 

“Setiap hari warga harus mengambil air dari sumber yang jauh. Padahal musim hujan seharusnya membuat air lebih mudah didapat,” kata dia, Rabu (09/10).

 

Ia menerangkan, hujan tidak turun di wilayahnya. Hanya cuaca mendung dan terkadang gerimis.

 

“Emang disini belum ada hujan, baru gerimis lah. Kalau saya liat mah belum merata hujannya,” ujarnya.

 

Baca: Peralihan Musim, Waspada Potensi Angin Kencang dan Longsor

 

Baca: Refleksi HUT Banten ke-24, HMI Pandeglang Minta Pemprov Jawab Tantangan Zaman

 

Sementara Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan mengatakan, berdasarkan potensi cuaca yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bulan Oktober merupakan awal musim hujan untuk wilayah Pandeglang.

 

“Jadi musim pancaroba itu adalah masa peralihan antara dua musim utama dari kemarau ke hujan. Biasanya pancaroba itu terjadi pada bulan Oktober hingga November saat angin itu berubah arah,” ucap dia.

 

Ia menyebut intensitas hujan belum merata di Pandeglang. Kondisi tersebut menyebabkan dropping air bersih terus dilakukan untuk menyuplai kebutuhan air sebagian warga yang masih krisis air.

 

“Untuk beberapa wilayah di kabupaten Pandeglang ini kondisinya curah hujan masih jarang. Permohonan untuk permintaan air bersih sebagai dampak kekeringan masih terus, jadi kita masih melayani terutama daerah-daerah selatan karena memang kan disana curah hujan istilahnya hujannya cuma nyiram,” imbuhnya.

 

Ia memprediksi kekeringan dan distribusi air bersih masih akan terjadi hingga akhir Oktober. Untuk itu, pihaknya meminta warga yang mengalami kekurangan air bersih untuk melapor ke pemangku daerah setempat seperti Kepala Desa hingga Camat. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.