Fokus Turunkan Angka Stunting, Pemkab Pandeglang Lakukan 5 Langkah

Rapat koordinasi dan evaluasi tim percepatan penurunan stunting di Hotel Rizki, Rabu (11/09/2024).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Stunting perlu mendapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, hingga tingkat keluarga. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mempunyai 5 langkah dalam menurunkan angka stunting.

 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (D2KBP3A) Kabupaten Pandeglang, Aep Saepudin mengatakan, ada lima langkah yang dilaksanakan dalam pengentasan stunting.

 

Pertama pihaknya melakukan rapat dengan tim percepatan pengentasan stunting. Kedua melakukan rembug stunting, ketiga melaksanakan audit kasus stunting, keempat pemberian makanan tambahan pada ibu hamil dan bayi bawah dua tahun (baduta) dan kelima melaksanakan pengisian aksi bina pembangunan daerah (bangda).

 

“Untuk menurunkan stunting di Pandeglang bukan saja tugas dari DP2KBP3A, sebab ada beberapa cross cutting program dalam pengentasan stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa, Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,” kata dia dalam acara rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Pandeglang di Hotel Rizki, Rabu (11/09).

 

Ia menerangkan, dinas-dinas tersebut membuat program pengentasan stunting sehingga prevalensi stunting di Pandeglang bisa ditekan dan bisa turun sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah pusat.

 

Baca: Nelayan Carita Sampaikan Keluhan kepada Pemda

 

Baca: Bantu Salurkan Air Bersih, HMI Minta Pemerintah Serius Tangani Persoalan Kekeringan

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, rapat koordinasi tim percepatan stunting ini memiliki arti penting sebagai forum untuk menyatukan langkah dan memperkuat sinergi dalam penurunan stunting.

 

“Dalam menurunkan stunting tidak bisa bekerja sendiri harus kolaborasi antara pemerintah, sektor kesehatan, pendidikan, departemen, perguruan tinggi dan masyarakat harus sinergi,” ujarnya.

 

Menurut dia, program yang sudah dibuat DP2KBP3A dan Dinas Kesehatan di lokus stunting cukup bagus dan harus terus dilakukan seperti pemberian makanan tambahan, pemberian tablet tambah darah bagi ibu hamil dan remaja putri, serta mengarahkan ibu hamil dan balita agar rutin ke posyandu.

 

“Jika optimal program itu dilaksanakan kemungkinan stunting di Pandeglang akan terus menurun,” imbuh dia.

 

Fahmi juga menyampaikan program yang dilaksanakan oleh OPD lainnya dalam pengentasan stunting diantaranya DPMPD melakukan peningkatan kapasitas Kader Pembangunan Manusia (KPM), dan Dinas PUPR membuat sistem pengolahan air baku dan sistem pengolahan air limbah domestik.

 

“Kami yakin secara berkala prevalensi stunting di Pandeglang dapat ditekan dan kami mohon juga masyarakat terus meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.