Bawaslu Tidak Temukan Dokumen Palsu Paslon Pilkada Pandeglang

Anggota Bawaslu Pandeglang, Iman Ruhmawan.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pandeglang, Banten, menyebut sampai saat ini tidak ada temuan dalam perbaikan berkas administrasi bakal pasangan calon (bapaslon) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Pandeglang.

 

Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Pandeglang, Iman Ruhmawan mengatakan, berdasarkan pengawasan yang dilakukan sejak awal tahapan pencalonan, pihaknya terus memberikan imbauan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bekerja sesuai tata cara dan prosedur yang dituangkan dalam perundang-undangan.

 

“Kalau kita sih mendorong KPU untuk melaksanakan semua tahapan tentu yang pertama adalah sesuai dengan regulasi karena semua diatur secara rigit dari mulai persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi,” kata dia, Kamis (12/09).

 

Bawaslu juga menyoroti beberapa dokumen yang diunggah oleh tim paslon, termasuk memastikan agar tidak ada dokumen palsu. Sejauh ini, dia menyebut tidak ada temuan dokumen palsu dari pencalonan tim paslon.

 

Untuk memastikan hal itu, pihaknya melakukan klarifikasi langsung ke SMA sederajat dan perguruan tinggi asal dari seluruh bakal calon, baik itu ke Malang, Bandung dan lainnya.

 

“Nah ini kita harus pastikan bahwa yang bersangkutan betul memiliki legalitas lulus, nah sedangkan kita ketahui bersama untuk mengecek kebenaran dari dokumen itu kita harus memastikan ke lembaga yang mengeluarkan. Jadi tidak cukup dengan ijazah yang di legalisir karena memang ada potensi-potensi yang terus kita waspadai berkaitan dengan potensi ijazah palsu segala macem,” bebernya.

 

Baca: Ditarget Rp 700 Juta, PAD dari Sektor Perikanan Pandeglang Baru Capai 49 Persen

 

Baca: Pastikan Kehalalan Daging, LP3H-MA Gelar Pelatihan Juleha di Pandeglang

 

Menjelang tahapan penetapan paslon dan tahapan lainnya di Pilkada Pandeglang, Iman memastikan jajarannya berfokus pada pengawasan yang melekat. Termasuk mengimbau KPU agar dapat mencari solusi dari evaluasi dari kontestasi pemilu sebelumnya.

 

“Terutama berkaitan dengan logistik. Kita memiliki histori di pemilu kemarin ada beberapa catatan ini kita juga mengantisipasi. Kedua juga di hari H tentu, karena kita juga mempunyai histori yang perlu diperbaiki. 2020 kita punya histori di kecamatan Cipeucang, 2024 kemarin kita juga punya histori di Pandeglang, Carita. Jadi histori-histori ini kita berharap sih memang bisa diantisipasi,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.