Lima Kecamatan di Pandeglang Mulai Tedampak Kekeringan
Ilustrasi kekeringan. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, mulai mengalami kekeringan. Wilayah yang melaporkan kekeringan ini diantaranya Kecamatan Panimbang, Sukaresmi, Sindangresmi, Angsana dan Patia. Sebanyak 50 kampung dilaporkan krisis air bersih.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana mengatakan, berdasarkan laporan sampai dengan Selasa (13/08) pagi, terdapat lima wilayah di Pandeglang mulai mengalami krisis air bersih akibat musim kemarau.
“Kami sudah terima surat dari BMKG, dari BPNB dan BPBD Provinsi bahwa kita harus segera melaksanakan langkah-langkah antisipasi kekeringan. Jadi kami telah menerima beberapa surat masuk yang datang dari kecamatan, tercatat di sini baru lima kecamatan yang sudah masuk suratnya,” kata dia.
Menurut dia, dari lima kecamatan tersebut, total ada 50 kampung yang terdampak krisis air bersih dari puluhan Desa. Hal itu terjadi, karena lokasi tersebut berada di daerah perbukitan atau jauh dari sumber mata air.
“Ya mungkin 50 kampung lebih lah. Pastinya dari sumur warga yang sudah mengering termasuk sungai juga sudah mulai surut ya,” ucapnya.
Baca: Fitron-Diana Diundang DPW PPP, Bakal Dapat Rekomendasi di Pilbup Pandeglang?
Baca: Antusias Sambut HUT RI, Warga Kampung Sepuluh Carita Buat Miniatur Alat Tempur
Ia menerangkan, setelah menerima laporan, BPBDPK langsung mengirimkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan mendistribusikan bantuan air bersih.
“Kami menurunkan tim TRC ke lapangan. Kami sekarang sudah mulai mengirimkan beberapa unit mobil tanki air bersih, yang sudah kami kirim itu ke Sindangresmi kemarin, Angsana juga. Jadi di samping itu, kita beberapa hari ke depan akan rapat dengan stakeholder yang lain seperti PMI, Dinsos, BPBD Provinsi juga untuk meminjam kendaraan unit tanki air,” terang dia.
Dia meminta agar warga segera melaporkan kepada Desa dan Kecamatan, apabila mulai kesulitan air air bersih.
“Untuk masyarakat bilamana terdampak (krisis air bersih) silakan
lapor ke desa, dan desa segera melayangkan surat proposal yang ditandatangani oleh
pak camat sendiri. Insha Allah kami menyiapkan nanti tapi dengan sabar artinya karena
sarana prasarananya terbatas kita giliran,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar