Jelang 17 Agustus, Penjual Bendera Merah Putih Mulai Berjamuran di Pandeglang
Salah satu penjual bendera merah putih di jalan Labuan-Pandeglang, tepatnya di Gardutanjak, Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Penjual bendera merah putih dan aksesoris kemerdekaan mulai menjamur di Kabupaten Pandeglang, Banten, menjelang 17 Agustus. Penjual bendera ini memang sengaja datang hanya saat jelang Agustusan.
Penjual bendera sebagian besar berasal dari luar Pandeglang. Mereka datang berkelompok menjajakan dagangannya di jalan umum yang ramai dilintasi warga, seperti Jalan Gardutanjak Pandeglang.
Berdasarkan pantauan, sejak beberapa hari terakhir banyak penjual bendera di sepanjang jalan nasional Labuan-Pandeglang. Namun tempat menjualnya berbeda dengan jarak yang cukup jauh antar penjual.
Salah seorang pedagang asal Garut, Jawa Barat, Rizal (40) mengaku, sudah seminggu terakhir ini mulai berjualan bendera dan aksesoris.
“Saya mulai berjualan dari minggu kemarin. Sampai nanti rencana sebelum 17 Agustus,” kata dia.
Ia menuturkan, hari kedua sejak buka lapak, pembeli sudah mulai ada peningkatan. Selain buka lapak sendiri, ia juga melayani penjualan grosir pada para pedagang lapak lain.
Untuk bendara dan aksesoris, lanjut Rizal, setiap hari ia membawa stok barang dagangan hingga 40 buah dengan item dan ukuran yang berbeda-beda. Seperti bendera merah putih mulai dari ukuran kecil, sedang dan besar.
Baca: Serang SMAN 15, 9 Pelajar SMK Gabungan Diamankan Polisi
Baca: Diskoperindag Ajukan Revitalisasi Sejumlah Pasar di Pandeglang
Adapun harga sendiri bervariasi. Mulai dari umbul-umbul yang berukuran 4 meter dijual dengan harga Rp 85.000, ukuran 3 meter dijual dengan harga Rp 75.000 dan umbul umbul dengan model gergaji dijual dengan harga Rp 55.000.
Sedangkan untuk bendera merah putih biasa dijual dari harga Rp 35.000 hingga Rp 55.000 yang paling besar.
“Yang paling laris dicari itu bendera kecil dan sedang,” ujarnya.
Dari hasil penjualan, dalam sehari rata-rata bisa hingga Rp 500 ribu hingga 1 juta jika pembeli ramai. Biasanya, mulai tanggal 5 Agustus hingga mendekati 17 Agustus, pembeli bendera semakin ramai.
“Kemarin saat buka masih sepi. Sekarang sudah mulai ramai. Kalau ramai bisa lebih dari dari itu,” terang dia.
Rizal mengaku sudah sejak lama
buka lapak di Pandeglang. Ia datang bersama rekan-rekannya dari Garut. Mereka
menyebar di sejumlah titik di Pandeglang dan Serang untuk menjual aksesoris
bendera dan lainnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar