1.533 Hektare Sawah di Pandeglang Kekeringan, DPKP Turunkan Pompanisasi

Ilustrasi lahan pertanian kekeringan.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 1.533 hektare lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang, Banten, terdampak kekeringan. Hal ini disebabkan kondisi musim kemarau yang melanda sejak beberapa pekan terakhir.

 

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Pandeglang, M. Nasir mengatakan, ribuan hektare lahan sawah kekeringan terjadi di 22 kecamatan.

 

“Kekeringannya sudah mencapai 1.533 hektare dari 22 kecamatan. Dari 1.533 hektare tersebut yang sudah pulih artinya sudah ada intervensi dengan berbagai upaya yang kita lakukan itu 743 hektare. Jadi sisa kekeringan yang masih melanda sesuai dengan data POPT (petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan,red) itu 790 hektare,” kata dia, Kamis (22/08).

 

Menurut dia, wilayah terdampak kekeringan paling parah terjadi di kecamatan Cikeusik, Angsana, Munjul, Panimbang, Patia, Pagelaran, Bojong, Picung dan Sindangresmi. Hal ini lantaran tidak ada sumber air.

 

Ia menjelaskan, pihaknya bergerak cepat untuk mengatasi ancaman kekeringan ini dengan cara pompanisasi. Untuk diketahui, pompanisasi adalah program irigasi sawah dengan menggunakan sistem pipa yang terpasang dari sungai serta air tanah ke sawah-sawah yang akan sangat berguna untuk memastikan ketersediaan air di musim kering.

 

“Kita bersama para petani, babinsa, penyuluh, menggalakan kegiatan pompanisasi. Sudah cukup banyak pompa kita, hampir 500 pompa yang sudah kita turunkan, baik dari hibah, brigade dinas, brigade TNI kemudian juga dari ABT pompanisasi,” ujarnya.

 

Baca: Siap Daftar Pilkada Pandeglang, Komponen Masyarakat Siap Iringi Dewi-Iing

 

Baca: Jelang Pendaftaran Calon Kepala Daerah, KPU Pandeglang Buka Layanan Helpdesk

 

Selain itu pihaknya telah menugaskan 85 kelompok tani (poktan) untuk melakukan program irigasi perpompaan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air irigasi di lahan sawah yang tidak tercapai oleh sumber air.

 

“Nah di samping itu ada kegiatan irigasi perpompaan, itu diberi tugas kepada para petani ada 85 kelompok tani yang diberikan amanah untuk membangun rumah pompa, membuat instalasi dan membeli pompa sehingga semua bisa menarik air-air permukaan yang ada untuk dialirkan ke sawah-sawah sehingga pertanaman yang ada bisa selamat,” tutur dia.

 

Nasir mengaku terus menggalakan program tersebut karena merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian saat dilanda kekeringan akibat musim kemarau. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.