Ribuan Orang Ikuti Tasyakuran Laut Nelayan Carita

Ribuan nelayan di Kecamatan Carita mengikuti tasyakuran laut, Rabu (24/07/2024).

KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Ribuan masyarakat dan nelayan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, antusias mengikuti tasyakuran laut yang digelar nelayan Carita, di lingkungan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita, Rabu (24/07/2024).

 

Berdasarkan pantauan, sejak pagi ribuan warga dan nelayan tumpah ruah berkumpul di sekitar lokasi acara. Dengan banyaknya bendera, umbul-umbul, panggung dan yang lebih menarik lagi yakni perahu yang di hias sedemikian rupa dengan aneka ragam ornamen berwarna-warni.

 

Pesta nelayan ini juga berhasil menyedot antusias masyarakat untuk datang melihat kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun tersebut. Acara ini juga dijadikan momen bagi masyarakat sekitar untuk berdagang.

 

Dalam kegiatan ini, terdapat satu perahu khusus yang dipersiapkan untuk membawa kepala kerbau. Sementara, di belakang perahu tersebut ratusan perahu juga ikut serta mengiring ke tengah laut.

 

Ketua panitia ruat laut Carita 2024, Wiwit Soegihartoyo mengatakan, kegiatan yang diadakan satu tahun sekali ini, merupakan perwujudan dari rasa syukur nelayan Carita atas berkah yang mereka dapatkan selama ini.

 

“Kegiatan itu kita adakan satu bulan cuma di acara puncak itu pada tanggal 24 Juli hari ini jadi kita dari tanggal 4 Juli sudah adakan kegiatan seperti pasar malam atau bazaar terus ada voli ball ada perlombaan mobile legend dan ini di puncaknya jaipong dan wayang golek 2 hari 2 malam. Tujuannya itu kita bersyukur kepada Allah atas diberinya kesehatan sehingga nelayan bisa mencari nafkah di laut,” kata dia.

 

Baca: Bulan Bakti Pemuda, KNPI Pandeglang Gelar Rangkaian Acara Peringati HUT ke-51

 

Baca: BPKC Panaskan Mesin, Siap Berangkat ke DPR Kawal DOB Caringin

 

Ia menuturkan, kegiatan ini dapat berjalan lancar dengan kehadiran para tokoh dan dukungan dari Muspika Carita. Adapun terdapat sebanyak 300 kapal nelayan yang ikut serta dalam proses membuang kepala kerbau di laut.

 

“Karena tujuan kita selain meningkatkan seni budaya kita ingin meningkatkan pariwisata cuma saya mohon untuk dinas pariwisata agar bisa mensupport khususnya kabupaten Pandeglang. Jujur saya secara pribadi belum di support 100 persen, hanya di support doa, tapi alhamdulillah doa mereka acara ini berjalan dengan lancar,” tuturnya.

 

Ia mengaku sudah beberapa kali mengadakan acara serupa, namun bantuan dari pemerintah daerah (Pemda) belum dirasakan.

 

Saya menyayangkan sekali karena saya tujuannya bukan hanya untuk tasyakuran laut untuk meningkatkan pariwisata yang ada di Carita. Kenapa kita bisa kalah dengan Anyer, sedangkan pantai Carita punya gunung Krakatau, curug disini dan wisatanya dulu banyak sekali, cuma sekarang merosot,” terang dia.

 

Baca: Bacakada di Banten Diminta Perhatikan Isu Perlindungan Anak dan Perempuan

 

Sementara, Kepala Ikades Carita, Sandi Wyasa mengatakan, acara ini merupakan wujud rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekayaan laut yang berlimpah. Meski begitu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat dan nelayan agar bisa menjaga kebersihan alam dengan cara tidak membuang sampah di laut.

 

“Kita sebetulnya bersyukur terhadap alam yang ada di Carita khususnya laut tapi kita juga dzolim kepada laut itu. Warga Carita sering membuang sampah ke sungai dan pantai. Kita bersyukur tapi kita pun dzolim karena buang sampah sembarangan. Mohon kepada masyarakat Carita khususnya desa Carita dan Sukajadi tolong jangan membuang sampah ke sungai dan laut karena pantai ini menjadi mata pencaharian kita bersama,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.