DLH Pandeglang Telah Lakukan 5 Aksi Bersih-bersih Wujudkan Teluk Bebas Sampah

Aksi bersih sampah dan susur sungai yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Rabu (31/07/2024).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Banten, telah melakukan aksi bersih sampah sebanyak 5 kali yang bekerjasama dengan pihak lain guna mewujudkan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, bebas dari sampah.

 

Dalam aksi pada hari ini, sebanyak 200 orang yang terdiri dari DLH, Muspika Labuan, Pemerintah Desa (Pemdes) Teluk, dan relawan diterjunkan guna memungut sampah di pantai dan di sungai Cipunten Agung.

 

Sekretaris DLH Pandeglang, Winarno mengatakan, dalam aksi bersih pantai dan susur sungai bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.

 

“Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh dinas lingkungan hidup kabupaten Pandeglang dalam rangka meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk menjaga lingkungan pesisir dan muara sehingga menjadi lingkungan yang bersih dan asri dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral,” kata dia ditemui usai melakukan aksi bersih pantai dan susur sungai, Rabu (31/07).

 

Menurut dia, pihaknya telah melakukan aksi bersih sampah sebanyak 5 kali dan agenda rutin mingguan yakni Selasa bersih (Salsih). Hal ini untuk mewujudkan Teluk bebas sampah.

 

Selain itu, DLH juga telah berkoordinasi dengan Pemdes Teluk untuk mengajak warganya menjadi Wajib Retribusi (WR).

 

“Kita sudah memiliki armada tim kebersihan dan mengangkut sampah rutin di desa Teluk ini dan alhamdulillah hampir 100 persen seluruh warga masyarakat desa Teluk sudah menjadi wajib retribusi dan kita layani,” ujarnya.

 

Baca: Mundur dari Anggota DPRD Terpilih, Iing Bentuk Juru Bicara di Pilbup Pandeglang

 

Baca: TMMD ke-121 Sasar Wilayah Kecamatan Mandalawangi

 

Ia mengaku, mengatasi persoalan sampah di Teluk banyak ditemui kendala, diantaranya sumber sampah yang cukup beragam, bukan hanya dari sungai maupun laut lepas melainkan dari masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran sungai dan wisatawan.

 

“Untuk jangka panjangnya memang perlu peran serta dari pemerintah provinsi Banten maupun pusat untuk penataan lingkungan dermaga dan break water yang di lepas pantai sehingga mengurangi dampak sampah yang dari lautan,” paparnya.

 

Sementara, salah satu peserta dari Yayasan Planet Urgensi Indonesia (YPUI), Gatot Imam mengapresiasi aksi bersih sampah dan susur sungai ini. Menurut dia, selain aksi nyata juga dibutuhkan upaya serius dalam menanggulangi persoalan sampah.

 

“Hal ini perlu dilakukan secara rutin dan harus ada reformasi manajemen sampah agar tercipta lingkungan asri dan bersih. Selain itu harus digencarkan lagi sosialisasi dan penyuluhan kepada warga sekitar kaitan rendahnya kesadaran dalam menjaga lingkungan,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.