BPBDPK Pandeglang Imbau Nelayan Waspada Gelombang Tinggi

Ilustrasi gelombang tinggi.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Kabupaten Pandeglang, Banten, mengimbau nelayan agar mewaspadai gelombang tinggi hingga 4 meter yang berpotensi terjadi merujuk rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

 

Sekretaris BPBDPK Pandeglang, Nana Mulyana mengatakan, berdasarkan laporan BMKG, tinggi gelombang di pesisir pantai selatan Banten berkisar antara 2,5 meter sampai 4 meter. Meskipun saat ini kondisi cuaca mengalami anomali, pihaknya mengingatkan bahwa perubahan cuaca dan gelombang tinggi bisa terjadi sewaktu-waktu.

 

“Kita menerima rilis dari BMKG diantaranya ada lokasi-lokasi yang harus diwaspadai begitu, seperti selat sunda bagian selatan, samudera hindia selatan Banten, ada perairan selatan Banten. Itu yang harus diwaspadai menurut rilis BMKG,” kata dia, Selasa (09/07).

 

Dalam pernyataannya, Nana menyarankan agar nelayan sementara tidak melaut. Hal ini mengingat risiko dan hambatan berlayar melawan arus laut yang diiringi fenomena gelombang pasang dalam beberapa hari ke depan.

 

Baca: Harga Ikan Anjlok Nelayan di Pandeglang Mengeluh

 

Baca: Andra Soni Kukuhkan Tim Pemenangan Pilgub Banten 2024 di Pandeglang

 

Oleh karena itu, nelayan diminta selalu memantau perkembangan cuaca dan kondisi laut dan selalu waspada terhadap perubahan cuaca.

 

“Kami mengimbau harus tingkatkan kewaspadaan untuk masyarakat yang di sekitar perairan itu pun harus waspada juga, artinya jangan mendengar informasi-informasi yang mungkin hoaks jadi mendengar informasi dari lembaga-lembaga pemerintah yang resmi,” ujarnya.

 

Di sisi lain, BPBDPK juga menerima surat dari BMKG yang mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk siap siaga dalam menghadapi musim kemarau. Pihaknya menggarisbawahi pentingnya antisipasi dalam menghadapi berbagai bencana, termasuk kekeringan.

 

“Kita menerima edaran untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi kekeringan dan juga bersamaan ini kita mendapatkan juga peringatan dini dari BMKG,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.