26 Kecamatan di Pandeglang Potensi Rawan Krisis Air Bersih

Ilustrasi.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Tidak hanya lahan pertanian yang kekeringan pada musim kemarau, krisis air bersih juga berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Pandeglang. Berdasarkan hasil pemetaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), sebanyak 26 kecamatan rawan krisis air bersih.

 

Sekretaris BPBDPK Pandeglang, Nana Mulyana mengatakan, pihaknya telah mengirim surat edaran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta kepala desa untuk mengantisipasi krisis air bersih di musim kemarau.

 

“BPBD kabupaten Pandeglang telah mengeluarkan edaran ditujukan kepada para kepala OPD, camat dan mudah-mudahan camat ini akan bisa menginformasikan ke desa dan kelurahan bahwa kita harus mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan bencana kekeringan. Artinya masyarakat harus siap sedia dan menyiapkan diri untuk menampung air, membuka lahan jangan sampai dibakar. Ini dari hal yang sifatnya kekeringan,” kata dia, Selasa (09/07).

 

Ia menerangkan, berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2023 lalu, dari total 35 kecamatan di Pandeglang, sebanyak 26 kecamatan telah meminta laporan air bersih.

 

“Berkaca pada tahun 2023 dari 35 kecamatan yang terdampak 26 kecamatan, 111 desa yang mengusulkan permohonan untuk dikirim air bersih. Jadi kita pantau itu. Kami dari BPBD sudah menyiapkan tim kita akan turunkan ke lapangan untuk kaji cepat terhadap kecamatan-kecamatan yang terdampak kekeringan. Nanti kajian cepatnya apakah saat ini sudah terdampak kekeringan atau belum,” ujarnya.

 

Baca: BPBDPK Pandeglang Imbau Nelayan Waspada Gelombang Tinggi

 

Baca: Harga Ikan Anjlok Nelayan di Pandeglang Mengeluh

 

Nana menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan para personil dan kendaraan tangki pengangkut air bersih yang telah stand by di kantor.

 

“Dari peralatan, kita sekarang lagi menyiapkan kendaraan-kendaraan tangki. Jujur hanya punya 3 (mobil tangki) tapi kita selalu komunikasi dengan stakeholder yang lain seperti PMI, PDAM, PUPR dan BPBD provinsi juga,” tutur dia.

 

Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak terkait serta pemerintah kecamatan, terdapat beberapa wilayah langganan krisis air bersih setiap musim kemarau. Sehingga, pihaknya telah mengimbau kepada kecamatan yang rawan krisis air bersih untuk mengantisipasi hal tersebut.

 

Pihaknya pun berkoordinasi dengan PDAM setempat untuk menyiapkan air bersih. Sehingga, saat memasuki puncak musim kemarau yang diperkirakan bulan depan pihaknya sudah siap dan bisa melakukan dropping.

 

“Desa-desa atau pihak kecamatan mengimbau kepada masyarakat untuk menyiapkan misalkan tempat-tempat penampungan air dan sebagainya. Kita pun berkomunikasi dengan teman-teman PUPR dimana saja yang pernah ada kegiatan air bersihnya gitu,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.