Koleksi Museum Banten Didapatkan dari Hibah Pegiat Budaya

Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Provinsi Banten, Nasuhi.

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Provinsi Banten, Nasuhi mengatakan, pihaknya telah banyak mengumpulkan benda-benda budaya pada masa lampau. Ada pula warga yang mengirimkan, namun setelah dipelajari ternyata benda tersebut adalah tetinggal atau kepunyaan orang tuanya terdahulu dan bukan kategori benda peninggalan sejarah.

 

“Jadi banyak yang datang ke museum ingin menyerahkan bendanya. Cuma ketika lihat itu bukan peninggalan sejarah tetapi tetinggal gitu bahasanya. Tetinggal itu punya orang tuanya dan gak masuk dalam kategori,” kata dia, Senin (20/05).

 

Ia menerangkan, berbagai koleksi yang telah dikumpulkan kebanyakan dari para pegiat budaya. Koleksi ini terus dirawat, dikaji dan pada akhirnya mendapat kesempatan untuk dipamerkan kepada masyarakat luas.

 

“Kalau kita merawat itu ada tenaga konservator ya. Konservator koleksi museum. Biasa kita kerjasama dengan balai pelestarian kebudayaan wilayah VIII yang nanti akan merawat bagaimana sih memandikan keris, mencuci keris, mencuci pusaka. Itu kan beda dengan kita ngasah golok biasa. Ada triknya, ada metodenya,” terangnya.

 

Baca: Gelar Family Gathering, Voxy Club Indonesia Lakukan Aksi Bersih-bersih Pantai

 

Baca: Museum Keliling di SMAN 3 Pandeglang Jadi Media Edukasi Cagar Budaya

 

Dengan bekal pengetahuan yang dimiliki, pihaknya telah berusaha menyelamatkan warisan budaya bangsa agar generasi dimasa sekarang dan yang akan datang dapat menikmatinya. Namun diakuinya banyak pula masyarakat yang enggan menyerahkan benda peninggalan sejarah.

 

“Kita kan mencari. Kadang-kadang masyarakat juga kan gak mau menyerahkan. Kemarin saya dapat hibah 1 lagi yaitu mesin pencetak uang Banten dari balai pelestarian kebudayaan, itu tahun 45 sampai 49,” ucap dia.

 

Untuk itu, kegiatan Museum Keliling yang dilaksanakan di berbagai sekolah memiliki tujuan untuk menjadikan museum sebagai salah satu sumber data sejarah dan kebudayaan, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi terhadap seluruh siswa sekolah dan guru.

 

Adapun pihaknya mengimbau masyarakat yang ingin menyerahkan benda pusaka atau peninggalan sejarah untuk dapat membawa benda tersebut ke museum milik Provinsi Banten.

 

“Datang aja ke museum negeri Banten, kita lihat kalau memang itu sesuai ya kita akan pajang dan koleksi. Ada proses hibahnya karena benda ini akan dirawat, dilestarikan sehingga terjamin keasliannya,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.