Tradisi Gebrag Ngadu Bedug Siap Digelar Kembali
Gebrag ngadu bedug yang digelar di Alun-alun Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pagelaran seni Gebrag Ngadu Bedug yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang bekerjasama dengan Asosiasi Seniman Bedug Provinsi Banten, digelar pada Kamis 18 April sampai dengan Sabtu 20 April di Alun-alun Pandeglang.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengajak masyarakat Pandeglang dan Provinsi Banten untuk ikut serta mendukung dan menghadiri gelaran unggulan tradisi tahunan di kabupaten Pandeglang.
Menurut Irna, seni ngadu bedug merupakan sebuah ritual warisan nenek moyang yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya masyarakat Pandeglang.
“Bedug itu diisyaratkan undangan Allah untuk mengajak umat hambanya salat 5 waktu tapi sekarang masyarakat terus merevitalisasi tradisi ini untuk bisa menghibur dan memberikan edukasi untuk kita semua,” kata dia.
Baca: Arus Lebaran 2024 di Banten Alami Penurunan Angka Lakalantas
Baca: Angin Kencang Porak-Poranda Minimarket dan 7 Rumah di Majasari
Sementara salah satu seniman Bedug di Pandeglang, Endang Suhendar mengatakan, Gebrag Ngadu Bedug ini mengusung tema ‘Tunggul Kalapa Sawara Luhur Ranggon’ yang merupakan suara bedug dari ketinggian yang lahir di tataran lereng dan bukit gunung karang sebagai atapnya Provinsi Banten.
Ia menerangkan, tradisi lebaran kali ini sebagai momentum pesta rakyat yang di ikuti oleh 20 kampung di 6 Kecamatan, menghadirkan ngadu bedug antar kampung, lomba hias saung bedug ranggon, pameran UMKM, festival kuliner (congcot) antar kampung, majlis dzikir pariwisata Provinsi Banten dan kegiatan lainnya.
“Pada tahun ini masyarakat kembali disuguhi dengan kemegahan Gebrag Ngadu Bedug. Pesan yang paling utama dari kegiatan ini adalah silaturahmi dan tentunya momentum serta nuansa idul fitri ini masih terasa identik dengan bedug,” ujarnya.
Ia berharap,
partisipasi dan dukungan masyarakat dalam kegiatan tersebut, sehingga acara
terasa lebih berkelas dan bernilai sekaligus terasa kemeriahannya. (Mudofar)
Tidak ada komentar