Pantai Carita Ramai Dikunjungi Wisatawan, Ini Catatan KPPC
Kondisi pantai Lagundi, Carita, Kabupaten Pandeglang, pada momen libur lebaran Idul Fitri 1445 H. |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Pada momen libur Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah, kawasan wisata pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, ramai dikunjungi wisatawan. Namun begitu, kemacetan juga tidak bisa dihindari.
Berdasarkan pantauan pada akhir pekan lalu, arus lalu lintas di ruas jalan Labuan-Carita-Anyer mengalami kepadatan atau macet sepanjang kurang lebih 10 kilometer.
Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), E.A. Supriadi Franky mengatakan, terdapat beberapa catatan atau evaluasi menyikapi banyaknya kunjungan wisatawan ke Carita.
Pertama, kata dia, Pemerintah Daerah (Pemda) harus membuat jalur alternatif di kecamatan Carita agar kemacetan dapat terurai. Ia menuturkan, sejak dahulu sampai saat ini, ruas jalan Carita sampai Anyer belum ada perubahan.
“Jalan kenapa macet kemarin sampai 14 kilo, 10 kilo, dari zaman Belanda sampai sekarang jalan Anyer, Carita dan sekitarnya masih itu-itu aja dan jumlah kendaraan semakin tahun semakin meningkat. Nah saya berfikir bahwa peningkatan jalan kampung ke jalan kabupaten, peningkatan jalan kabupaten ke jalan provinsi sehingga itu bisa mengurai kemacetan,” kata dia, Senin (15/04).
Catatan kedua, lanjutnya, yakni minimnya Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan wisata Carita.
“Ada tamu yang (mengatakan) kalau malam hari tuh kaya seperti kuburan, jadi bukan wisata Carita tapi wisata hutan karena minim penerangan. Terus kita tidak ada tagline tidak ada simbol sehingga masuk ke Carita tuh kadang-kadang miris, kita di Anyer tapi mereka (wisatawan) stay di Carita,” ungkapnya.
Baca: Gelar Halal Bihalal dengan Warga Batak, Bupati Pandeglang Sampaikan Pesan Kesatuan dan Persatuan
Baca: Lebaran Idul Fitri, Okupansi Hotel di Carita Tembus 80 Persen
Adapun untuk catatan ketiga, yakni persoalan sampah yang sampai saat ini masih menjadi persoalan utama. Satu sisi, ia mengapresiasi pengelola tempat wisata yang telah memiliki solusi dari sampah. Namun sisi lain masih banyak pengelola yang masih membuang sampah sembarangan.
Padahal, lanjutnya, kebersihan merupakan hal yang wajib dalam sebuah destinasi wisata.
“Lima puluh persen juga mungkin mereka dikubur di pantai, dibuang sembarangan. Ada juga pantai yang saya pikir ini geli juga, dibuang di samping kali. Maksud saya gini, Pandeglang itu kan ada pemerintahan yang didalamnya ada penegak perda. Bagaimana ini jangan sampai terulang kembali ke tahun berikutnya, ditindak tegas,” tutur dia.
Terkait dengan sampah, pihaknya
mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan sarana prasarana kepada dinas
terkait agar dapat membantu membuang sampah pada saat aksi bersih-bersih pantai
yang rencananya dilakukan pada Jumat (19/04). (Mudofar)
Tidak ada komentar