DPRD Pandeglang Minta Tempat Hiburan Malam Ditutup Saat Ramadan
Ketua DPRD Pandeglang, Tb. Udi Juhdi. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Menjelang bulan Ramadan 1445 Hijriah/2024 M, DPRD Pandeglang mendorong pemerintah kabupaten (Pemkab) untuk melakukan penindakan terhadap tempat hiburan malam (THM) agar tidak beroperasi atau menutup total kegiatannya. Pemkab diminta agar lebih serius dan fokus dalam menjalankan aturan yang ada.
“Di momentum menjelang ramadan bulan yang suci pemerintah kabupaten Pandeglang harus segera menertibkan dan menutup tempat hiburan malam yang beroperasi yang tak berizin di kabupaten Pandeglang. Kita harus menghargai bulan Ramadan ini terjaga kesuciannya, harus ada tindakan tegas dari pemerintah kabupaten Pandeglang melakukan penertiban,” kata Ketua DPRD Pandeglang, Tb. Udi Juhdi, Selasa (27/02).
Politisi Gerindra ini juga mendorong Pemkab melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) agar segera melakukan penertiban dan penutupan kepada THM di Pandeglang.
Udi mengaku sering mendapatkan keluhan dari masyarakat yang resah akan keberadaan THM yang tidak berizin. Untuk itu ia mendorong Pemkab untuk dapat tegas menegakan aturan.
“Kita harus menjaga moral anak bangsa menjaga moral putra putri kita sekalian apalagi yang ada peredaran minuman keras yang kadar alkoholnya lebih dari 5 persen, narkoba, obat-obat terlarang dan lain sebagainya. Kita jaga moto Pandeglang yang sudah terkenal kota sejuta santri seribu ulama,” ujarnya.
Baca: Hadapi Ramadan, Pemkab Pandeglang Pastikan Stok Beras Aman
Baca: Real Count KPU, 9 Parpol Berpotensi Raih Kursi DPRD Banten Dapil Pandeglang
Ia juga mengajak seluruh umat muslim untuk mempersiapkan diri dengan harapan Ramadan di tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, lanjutnya, Ramadan pada tahun ini merupakan momen yang tepat untuk merajut kembali persaudaraan pasca Pemilu.
“Ramadan di tahun 2024 ini momentum pasca pemilu ya artinya yang tadinya terkotak-kotak, terpecah belah, beda pandangan dan beda pilihan kita harus segera mempersatukan diri, tetap kita harus menjaga kesatuan persatuan dan persaudaraan harus terbangun kembali,” imbuh dia.
Ia juga mengingatkan kepada seluruh umat muslim untuk sama-sama menjaga kesucian dan menguatkan bulan suci Ramadan sebagai sarana untuk meningkatkan ibadah.
“Sama-sama kita jaga kesucian ramadan
agar bulan suci yang penuh berkah dan penuh ampunan ini bisa membawa kita pada keberkahan
dan mari kita sama-sama melaksanakan dan menyambut Ramadan dengan penuh
keikhlasan saling memaafkan,” tandasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar