Bawaslu Pandeglang Ingatkan KPU Soal Distribusi Logistik ke Daerah Rawan Bencana

Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) dan Diklat Bawaslu Pandeglang, Lina Herlina.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Pandeglang, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal pengamanan dan keamanan distribusi logistik Pemilu ke daerah-daerah yang rawan bencana, khususnya banjir.

 

Koordinator Divisi (Kordiv) Sumber Daya Manusia dan Organisasi (SDMO) dan Diklat Bawaslu Pandeglang, Lina Herlina mengatakan, distribusi logistik di saat musim hujan merupakan bagian dari potensi kerawanan. Menurut dia, berdasarkan pengalaman di Pemilu sebelumnya, terdapat beberapa Kecamatan di Pandeglang yang dilanda banjir.

 

“Tentu saja ini dalam proses distribusinya juga ini akan menjadi satu hambatan khusus dalam proses pemungutannya. Kemarin kita sudah berkordinasi dengan KPU sudah menanyakan soal bagaimana kedepannya, apakah sudah ada desainnya terkait logistik ini. Bagaimana distribusinya dan lain sebagainya,” kata dia, Selasa (16/01).

 

Bawaslu, lanjutnya, meminta KPU agar melakukan waktu target distribusi logistik dan pemetaan terhadap daerah-daerah yang rawan banjir agar penempatan di masing-masing Kecamatan dapat aman dari ancaman bencana.

 

“Ini kan harus dipastikan juga dalam proses pengesetan ini memang sudah tuntas. KPU menyampaikan bahwa sortir lipat ini maksimal selesai di tanggal 9 (Februari), kemudian nanti pengesetan, mereka sudah punya timeline nya dan maksimal ini paling lambat H-1 logistik itu sudah sampai di TPS,” terangnya.

 

Baca: Sortir Sementara, Surat Suara Rusak di Pandeglang Capai 208 Lembar

 

Baca: Waspada! Bulan Januari Puskesmas Labuan Catat Angka Penderita DBD Sudah 10 Orang

 

Lina menambahkan, hal ini juga termasuk proses distribusi ke Desa yang harus benar-benar dipastikan keamanannya. Bawaslu tidak ingin ada masalah apalagi jika logistik itu rusak. Jika diperlukan, lokasi TPS juga harus digeser ke lokasi yang aman.

 

“Jika pun memang ada pada hari H nya kemudian memang sudah tidak memungkinkan untuk digunakan lokasi TPSnya kita bisa bergeser. Teman-teman kecamatan sudah memetakan itu,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.