Keren, Pemdes Bandung Pandeglang Dirikan Mina Agrowisata Bukit Sinyonya
Mina Agrowisata Bukit Sinyonya, Desa Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (05/12/2023). |
KRAKATAURADIO.COM, BANJAR - Pemerintah Desa (Pemdes) Bandung, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mendirikan Mina Agrowisata Bukit Sinyonya. Warga setempat yang belum memiliki pekerjaan turut diberdayakan.
Kepala Desa Bandung, Wahyu Kusnadiharja mengatakan, Mina Agrowisata Bukit Sinyonya ini didirikan oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Ia menceritakan, awal mula jumlah pemuda yang diberdayakan sebanyak 22 orang pada bulan Februari 2023. Saat itu terdapat diskusi dari pemuda untuk mendirikan destinasi wisata dengan menggunakan potensi yang ada. Menurut dia, Mina Agrowisata ini merupakan kepunyaan seluruh warga.
“Ini tempat kami karena ini bukan tempat saya tetapi tempat kami. Itu terdiri dari pemerintah desa, badan usaha milik desa, pengurus desa wisata dan kompleks sadar wisata,” kata dia kepada awak media saat acara camping ground di Bukit Sinyonya, Senin (04/12) malam.
Wahyu menerangkan, pemilihan nama Sinyonya karena merupakan nama ikan mas ikonik di daerahnya. Kata dia, ikan mas Sinyonya adalah ikan mas peninggalan purbakala yang hampir punah.
“Kami angkat nama itu karena merupakan suatu potensi yang sangat luar biasa tentunya. Bisa diangkat menjadi sektor pariwisata. Maka tugas yang mengangkat sektor pariwisata itu adalah kelompok sadar wisata. Kelompok ini namanya adalah satya patwa,” terangnya.
Baca: Geopark Nasional Ujung Kulon Didorong Jadi Destinasi Wisata Dunia
Baca: GAK Kembali Erupsi, Nelayan Diminta Tidak Beraktivitas di Radius 5 Km dari Kawah Aktif
Ia tidak menampik, dalam perjalanan mendirikan Mina Agrowisata ini menemui sejumlah tantangan, baik dari sisi kerjasama lahan dan lainnya. Namun begitu, hal ini dapat diselesaikan setelah terjalin komunikasi dan koordinasi yang baik.
“Bentuk investasinya menggunakan perjanjian kerjasama BUMDes dengan pihak ketiga. Di dalam surat perjanjian kerjasamanya yaitu selama 10 tahun dan dapat diperpanjang kembali apabila diperlukan,” ucap dia.
Wahyu mengatakan, dengan sisa sebanyak 17 Pokdarwis ditambah dengan pengurus desa sadar wisata, maka potensi tersebut terus dikembangkan sehingga diharapkan dapat menjadi peluang dalam mencari mata pencaharian bagi masyarakat setempat.
“Semuanya
bisa berjalan dengan baik dan dibangun hanya seadanya saja, semuanya dari alam
yaitu dari bambu karena di kita melimpah,” tutupnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar