Dorong Ekonomi Kreatif Berkembang, Disparbud Pandeglang Minta Pelaku Jeli Lihat Kebutuhan Pasar
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kabupaten Pandeglang, Banten, diminta untuk terus berinovasi, berkarya, serta melihat peluang atau kebutuhan pasar dalam upaya meningkatkan ekonomi.
“Pelaku ekonomi ini harus jeli melihat pasar. Apa yang mau kita jual, siapa sasaran kita, bagaimana cara menjualnya. Jadi peningkatan penjualannya itu sehingga otomatis ekonomi mereka akan terangkat,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni ditemui usai kegiatan Monev Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Ekonomi Kreatif di Carita, Rabu (29/11).
Menurut Neneng, pada tahun ini pihaknya telah memberikan bimbingan dan pelatihan kepada pelaku ekraf di Pandeglang agar mereka dapat terus berkembang. Apalagi, lanjutnya, Pandeglang memiliki potensi yang besar pada subsektor kuliner dan kriya.
“Nah ini kan kita pengen tahu sejauh mana pelatihan ini diberikan kepada pelaku ekonomi kreatif dan desa wisata, makanya kita monitoring mengadakan assessment pada yang sudah dilatih ini sehingga nanti hasilnya itu merupakan feedback bagi kami untuk merencanakan program selanjutnya,” terangnya.
Pihaknya juga mendorong para pelaku ekraf mampu mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai tambah dan memperkuat branding produk-produknya.
Baca: Bawaslu Pandeglang Gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif
Baca: Gunung Anak Krakatau Erupsi Sejak Kemarin Sampai Hari Ini, Ketinggian Abu Vulkanik Capai 1.500 Meter
Ditempat sama, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan dan Sumber Daya Pariwisata Disparbud Pandeglang, Mia Maulani Rizki menuturkan, pada tahun ini pihaknya telah menggelar 8 kali bimbingan teknis dan pelatihan kepada pelaku ekraf.
Kata dia, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan Sumber Daya yang dimiliki. Menurut dia, produk pelaku ekraf di Pandeglang sendiri beraneka ragam dan menyesuaikan dengan potensi di daerah masing-masing.
“Beraneka ragam, ada yang kriya, kuliner, tadi ditampilkan juga di depan kan ada aneka kopi, ada kripik, ada getuk, dan macam-macam lainnya,” ucap dia.
Dari berbagai pelatihan ini, pihaknya melihat potensi pelaku ekraf dalam memasarkan produknya sudah baik. Hanya ada beberapa kendala terkait dengan kemasan produk.
“Jadi dari hasil evaluasi ini
mana yang harus lebih diperbaiki mana yang dikembangkan lagi. Bukan tidak
mungkin yang sudah bagus dijadikan contoh buat rekan-rekan lain,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar