Pelaku Pariwisata dan Ekraf Diminta Kuasai Strategi Pemasaran dan Bisa Bikin Konten
Narasumber bimtek Kemenparekraf RI, Marrysa Tunjung Sari saat memaparkan materi dalam acara di Mutiara Carita Cottages, Rabu (11/10/2023). |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf), pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) diminta agar menguasai strategi komunikasi pemasaran melalui penguatan konten dan fotografi.
Hal ini terungkap dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) strategi komunikasi pemasaran Parekraf melalui penguatan konten dan fotografi bersama Kemenparekraf RI, di Mutiara Carita Cottages, Rabu (11/10/2023).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan, pelaku ekraf harus jeli melihat potensi wisata yang dimiliki Pandeglang. Apalagi dengan akan adanya tol Serang-Panimbang yang akan memudahkan wisatawan datang untuk berlibur ke daerah berjuluk sunset of java tersebut.
“Harus jeli melihat potensi wisata sehingga kita begitu nanti wisatawan datang ke Pandeglang apa yang bisa kita sajikan di kabupaten Pandeglang ini. Nanti juga kawasan ekonomi khusus akan dikembangkan kembali,” kata dia dalam sambutannya.
Menurut dia, strategi komunikasi pemasaran parekraf melalui penguatan konten dan fotografi, dapat dilakukan dengan pendekatan.
“Karya digital kita tidak bisa menutup mata bahwa promosi lewat digital atau konten dan juga fotografi melalui medsos ini sangatlah harus kita kembangkan karena sekarang kalau reklame-reklame atau pamflet -pamflet kurang diminati,” terangnya.
Baca: Pendaftaran PPPK 2023 di Pandeglang Ditutup Hari Ini Pukul 23.59 WIB
Baca: Pohon Tumbang Timpa Rumah Warga di Mandalawangi
Narasumber dalam acara bimtek, Marrysa Tunjung Sari, memberikan tips agar konten dapat dimintai wisatawan. Pertama, fokus membuat konten yang menarik dan informatif dengan memanfaatkan media visual seperti video dan foto. Bahkan jika perlu dalam pembuatannya menggunakan narasi yang kuat dan cerita yang menggugah emosi.
“Ketika orang melihatnya bisa langsung tergambar potensi wisata ataupun produk ekonomi kreatif tersebut. Jadi induk pemasarannya bisa melalui platform sosial media yang memiliki keunikan dan cara berinteraksi dengan wisatawan,” terangnya.
Selain itu lanjut dia, juga perlu mendorong partisipasi dan keterlibatan pengguna dengan mengadakan kontes foto atau video, yang menayangkan destinasi pariwisata atau produk ekonomi kreatif suatu daerah.
“Tidak kalah pentingnya yakni kolaborasi dengan pelaku lokal, karena dapat meningkatkan eksposur dan nilai tambah produk atau destinasi,” imbuh dia.
Baca: 56 Anak Alami Stunting, Kelurahan Pagerbatu Jadi Lokus PKK Pusat
Sementara itu, Widyaiswara Ahli Madya Kemenparekraf RI, Fransiskus Handoko, SST.Par, M.Sc menyampaikan, kegiatan ini merupakan wujud kolaborasi antara para pemangku kepentingan di sektor pariwisata, diantaranya para pelaku industri pariwisata, fotografer, konten kreator, dan media yang bertujuan untuk meningkatkan sektor parekraf khususnya dalam hal promosi dan media.
“Saat ini untuk memasarkan produk-produk itu bisa ke kancah dunia dengan cara lebih cepat, cara lebih murah, cara lebih baik, cara lebih sederhana dan baru dengan menggunakan teknologi, sehingga produk kita bisa dikenal dunia tanpa ada sekat-sekat lagi,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar