Pembangunan Drainase Pasar Baru Labuan Timbulkan Kemacetan, Pedagang Tidak Keberatan
Alat berat yang ada di pasar baru Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengerjakan proyek pembangunan drainase. |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Pembangunan drainase pasar baru di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang telah dimulai pekerjaannya menimbulkan kemacetan. Berdasarkan pantauan, ruas jalan di sekitar pasar baru dari kedua arah menjadi lebih sempit karena keberadaan alat berat dan pembangunan drainase. Sementara satu sisi pedagang tetap berjualan untuk menutupi kebutuhan sehari-hari.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) telah mulai mengerjakan proyek pembangunan drainase jalan pasar Labuan.
Berdasarkan data yang dihimpun dari http://lpse.pandeglangkab.go.id, terpantau anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Pandeglang ini dikerjakan CV. BARRA SWASEMBADA dengan nilai HPS paket sebesar Rp 788.119.000,00.
Salah satu pengunjung pasar Labuan, Novia mengatakan, jalan pasar Labuan semakin sempit dengan adanya pengerjaan drainase ini. Namun ia mengaku tidak keberatan dengan kondisi ini, lantaran sudah seharusnya jalan tersebut segera ditangani.
“Makin sempit sekarang mah jalan di pasar, mau bawa motor juga gak bisa, takut gak bisa masuk keluarnya. Tapi ya bagus sih ada ini biar gak banjir aja,” kata dia, Senin (18/09).
Baca: Jelang Pemilu 2024, Warga Jangan Terpecah Belah
Baca: Saat KPU Pandeglang Gelar Apel Kirab Pemilu 2024 di Pantai Carita
Sementara pedagang di pasar baru Labuan, Husen mengaku tidak keberatan dan mendukung pembangunan drainase. Hal ini mengingat kondisinya sering banjir jika terjadi hujan dan mengakibatkan pasar tidak nyaman.
“Ya untuk kebaikan bersama mendukung aja karena kan pembangunan drainase itu istilahnya untuk kita semua karena kalau drainase pasar baru Labuan gak diperbaiki sampai kapan pun kalau ada hujan sedikit pasti ketemunya banjir, becek, bahkan gak kering jalan itu pasti basah terus karena drainasenya gak jalan,” ujarnya.
Husen yang berjualan ayam potong ini menambahkan, dampak dari pembangunan ini menimbulkan kemacetan. Kondisi ini disebutnya, terjadi pada pagi sampai dengan siang hari atau saat banyak pengunjung.
“Sudah jelas resiko itu mah, sebagian orang memaklum sebagian orang yang istilahnya gak peka mungkin ada yang gak sadar gitu, pasar macet. Padahal setiap hari aja udah macet gitu kan sebelum dibangun drainase ini udah macet, apalagi ditambah kaya gini udah jelas terjadi. Cuma itu mah tinggal kesadaran kita aja karena ini juga gak mungkin selamanya,” tutur dia.
Baca: Optimalkan Fungsi Keluarga, DP2KBP3A Gelar Pembinaan Pendidikan Kader Tribina
Menurut dia, adanya pembangunan drainase juga turut berdampak pada penjualan. Dengan kondisi tersebut, dirasa lebih sepi pengunjung dan menurunkan omset.
“Ada dampak lah jelas, sepi pengunjung terus untuk pembeli juga makin berkurang tapi mau diapain lagi masa kita istilahnya harus berontak kan gak mungkin,” tandasnya.
Ia berharap dengan pembangunan drainase pasar baru Labuan dapat mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi. Apalagi kondisi pasar yang penuh dengan kubangan air menjadi pasar tidak nyaman. Aktivitas warga dan pedagang juga menjadi terganggu.
Bukan hanya warga dan para
pedagang di pasar tersebut yang kena getahnya, kubangan air ternyata ternyata
masuk ke pemukiman warga sekitar khususnya masyarakat sekitar. (Mudofar)
Tidak ada komentar