Tukang Becak di Surabaya Naik Haji Setelah Istri Semasa Hidup Nabung Diam-diam
Pak Mujib, Tukang Becak Surabaya Naik Haji Setelah Istri Semasa Hidup Nabung Diam-diam |
KRAKATAURADIO.COM , Surabaya - Kegigihan M Mujib (71) dalam bekerja membuahkan hasil. Tahun ini ia bisa berangkat ibadah haji. Selama bertahun-tahun tukang becak asal Surabaya ini menyisihkan pendapatannya untuk menabung biaya haji. Mujib yang merupakan calon jemaah haji Embarkasi Surabaya kelompok terbang (kloter) 80 ini dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada 20 Juni 2023 nanti.
Ditemui di rumahnya, Mujib mengatakan, ia harusnya berangkat pada 2020 lalu bersama sang istri. Namun karena pandemik COVID-19, keberangkatannya tertunda. Bahkan, belum sempat berangkat, sang istri meninggal pada 2021 silam.
Mujib bercerita, keinginan berhaji itu saat ia berusia belasan tahun. Ketika itu, ia melihat sang paman berangkat haji.
"Pak lik saya berangkat haji, saya pingin, kata pak lik saya, besok berangkat sendiri," ujar dia.
Perjalanan Mujib untuk sampai pada titik ini tak mudah. Setelah menikah di tahun 1980, ia bekerja di pabrik panci. Sementara sang istri berjualan sayur.
"Hasil kerja di pabrik saya belikan becak, kalau pulang kerja saya mbecak, kalau malam saya kulak sayur di Sepanjang, " ujar dia.
Mujib mengaku tidak tahu mulai kapan istrinya menabung dan berapa uang yang ditabung setiap hari.
"Tahu-tahu ada uangnya," kata dia.
Kini, Mujib tak setiap hari narik becak. Sebab, penumpangnya sudah berkurang karena adanya ojek online.
"Sekarang di rumahnya saja, kalau ada yang sewa becak, ya bisa," terangnya.
Tahun 2011, Mujib dan istri kemudian mendaftar haji. Uang mendaftar haji itu ia bayar dua kali hingga lunas. Ia pun bersyukur bisa berangkat haji tahun ini. Meski tanpa istri, ia akan tetap semangat dan mendokan istrinya ketika di Tanah Suci nanti.
"Doanya di sana nanti, semoga selamat dunia akhirat, doakan istri dan doakan keluarga," ungkap dia.
Mujib
yang kini sudah tidak muda lagi itu telah menyiapkan segala hal untuk
keberatannya ke Tanah Suci. Sebab, ia sendiri sering sakit-sakitan,
seperti sakit pinggang dan kesemutan di kaki. "Persiapannya keliling
masjid Agung setiap hari olah raga, sudah beli obat-obatan," pungkasnya. (idntimes.com)
Bakti istri kepada suami memang tak ada yang menandingi. Seperti kisah Muhammad Mujib, seorang tukang becak asal Pagesangan, Surabaya yang tahun ini naik haji. Mujib bisa berangkat ke Tanah Suci berkat istrinya, Siti Arifah yang menabung diam-diam.
Mujib sudah bermimpi bisa naik haji saat usianya 12 tahun. Semasa remaja, Mujib tinggal dengan pamannya di Blitar. Pamannya tersebut sering naik haji.
"Paklek (paman) senang naik haji, katanya biar bisa jalan sendiri. Usia 12 tahun sudah pingin. Ikut paklek disuruh ngarit, kasih makan kambing sama kuda," kata Mujib saat ditemui detikJatim di rumahnya, Senin (5/6/2023).
Baca artikel detikjatim, "Tukang Becak Surabaya Naik Haji Setelah Istri Semasa Hidup Nabung Diam-diam" selengkapnya https://www.detik.com/jatim/berita/d-6756780/tukang-becak-surabaya-naik-haji-setelah-istri-semasa-hidup-nabung-diam-diam.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/deti
Tidak ada komentar