Kecamatan Sumur dan Pulosari Disambangi Mahasiswa UGM Lakukan Penelitian
Plh Sekda Pandeglang, Asep Rahmat saat melepas mahasiswa UGM yang akan melakukan KKM, di gedung Setda Pandeglang, Senin (26/06/2023). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Puluhan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berbasis di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadikan Kecamatan Sumur dan Pulosari, Kabupaten Pandeglang, sebagai lokus penelitian dari kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) selama bulan Juni sampai Agustus 2023.
Hal ini terungkap saat Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Asep Rahmat melepas mahasiswa UGM pada kesempatan apel pagi di Gedung Sekretariat Daerah (Setda), Senin (26/06/2023).
Menurut Asep, mahasiswa merupakan agent of change atau agen pembaharu yang akan memberikan perubahan berbagai aspek dalam pembangunan.
“Perguruan tinggi salah satu sumber ilmu pengetahuan yang memiliki sumber daya manusia yang handal sehingga memberikan solusi dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat dan pemerintah daerah,” kata dia.
Menurut dia, perguruan tinggi bisa menghasilkan intelektual muda dan kelompok profesional berprestasi. Kata Asep, tidak hanya mampu meraih gelar akademis, para mahasiswa juga mampu menciptakan hal baru ketika dihadapkan dengan tantangan zaman dan dinamika sosial.
“Itu sebabnya perguruan tinggi tidak lepas dari keterkaitannya dengan dinamika kontekstual masyarakat, sehingga perguruan tinggi wajib berkarya dan berkontribusi nyata,” lanjutnya.
Baca: Yayasan Sohibul Barokah Cetak Lulusan Tahfiz Qur'an
Baca: Kawanan Begal di Pandeglang Ditangkap Polisi, Warganet Apresiasi
Terkait Kecamatan Sumur dan Kecamatan Pulosari yang menjadi lokus KKM UGM, pihaknya menyambut baik kegiatan tersebut.
“Harapan kami kehadiran mahasiswa di dua kecamatan tersebut memberi perubahan yang signifikan terhadap semua aspek kehidupan masyarakat yang positif,” imbuhnya.
Sementara dosen pembimbing KKM UGM, Ronal Adrian mengatakan, ada dua kegiatan mahasiswa yang akan dilakukan di Kecamatan Sumur yakni desa digital dan tanggap bencana.
Ia menjelaskan, desa digital yaitu mahasiswa akan membuat konten kreatif berbasis digital yang dijadikan sebagai bahan promosi wisata.
“Konten wisata ini kita akan promosikan ke tingkat nasional melalui website atau media sosial lainnya yang kami miliki. Untuk tanggap bencannya kami akan buat early warning sistem (EWS),” ucap dia.
Sedangkan di kecamatan Pulosari akan memberikan solusi atas pengentasan kemiskinan ekstrim yang ada di dua desa yaitu Sukaraja dan Cilentung.
“Kita akan buat pengolahan sampah kelapa agar sampah yang
ada dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sehingga mindset masyarakat berubah dapat memanfaatkan sumberdaya yang ada,”
tandasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar