Peluncuran Kirab Pemilu 2024, KPU Ajak Masyarakat Wujudkan Pemilu Sarana Integrasi Bangsa
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang saat menggelar Kirab Pemilu 2024, di kantor KPU Pandeglang, Selasa (14/02/2023). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang, mengikuti peluncuran Kirab Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan tema Pemilu sebagai integrasi bangsa, secara serentak oleh KPU RI. Acara tersebut melibatkan penyelenggara Pemilu, Partai Politik (Parpol), Pemerintah Daerah (Pemda), mahasiswa dan stakeholder terkait.
Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Suja'i mengatakan, Kirab Pemilu 2024 dilaksanakan melalui pengucapan deklarasi Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa, pelepasan perjalanan bendera Parpol peserta pemilu 2024 secara estafet antar Provinsi dan Kabupaten atau Kota sesuai dengan rute yang telah di tetapkan dimulai dari 7 lokasi peluncuran Kirab.
“Nanti rutenya dari Aceh, kota Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Pulau Morotai, Nusa Tenggara timur dan Papua menuju Jakarta. Pelaksanaan kirab pemilu 2024 dimulai dari tanggal 14 Februari dan finish tanggal 26 November 2023,” kata dia usai mengikuti acara Kirab Pemilu secara live streaming di aula kantor KPU Pandeglang, Selasa (14/02).
Dalam peluncuran Kirab Pemilu 2024 ini, lanjutnya, KPU RI menekankan soal kesiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 dan partisipasi aktif dari masyarakat. Dimana tahapannya sudah mulai berjalan sejak tahun 2022 yang diawali dengan pendaftaran Parpol.
Baca: Dermaga Teluk Ambruk Dihantam Ombak, Aktivitas Bongkar Muat Kapal Nelayan Terhambat
Baca: Libatkan Tokoh Agama Dalam Proses Coklit, KPU Datangi Abuya Muhtadi
Menurut dia, kegiatan nonton bareng Kirab Pemilu tahun 2024 tersebut merupakan intruksi KPU RI sesuai dengan SE Nomor 2 tahun 2024.
“Kegiatan peluncuran kirab ini dilaksanakan di 8 lokasi yaitu di KPU RI, Aceh, Batam, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Pulau Moritai, Nusa Tenggara Timur dan Papua,” ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat mendukung penyelenggaraan Pemilu dengan melawan hoax, hate speech, dan polarisasi. Sebab, pelaksanaan Pemilu tidak semata soal kontestasi namun menjadi penentu Indonesia di masa mendatang.
“Masyarakat juga diminta berperan
aktif dalam mendukung tahapan pemilu, seperti yang saat ini berjalan yaitu
verifikasi faktual data pendukung bakal calon DPD serta pencocokan dan
penelitian data pemilih,” imbuh dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar