Marak Tawuran Pelajar, Pemkab Pandeglang Minta Orang Tua Awasi Kegiatan Anak
Ilustrasi. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang meminta orang tua mengantisipasi kenakalan anak seperti aksi tawuran. Orang tua diminta awasi anak saat keluar rumah hingga larut malam.
Hal ini disampaikan Bupati Pandeglang, Irna Narulita pada kegiatan pertemuan rutin Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama (Kemenag) Pandeglang. Menurut Bupati, kenakalan remaja bukan saja kesalahan dalam memilih pergaulan, namun bisa terjadi karena ketidakpedulian orang tua terhadap perkembangan anak. Oleh sebab itu, orang tua diminta untuk kepo atau selalu ingin tahu urusan anak.
“Kita harus tau apa saja isi dalam handphone dan laptop anak kita. Di era kemajuan teknologi seorang anak bisa menjelajah dunia hanya dengan hp android,” kata dia di Aula Kemenag, Rabu (16/11).
Menurut Irna, eksistensi DWP memiliki peran yang konstruktif dalam pembangunan, khususnya dalam membentuk karakteristik anak. Karena pada perkembangan zaman sampai saat ini telah terjadi perubahan gaya hidup akibat kemajuan teknologi.
“Kondisi pergaulan anak-anak kita saat ini telah sampai pada sebuah kondisi dimana teknologi seakan menjadi imam bagi mereka dan kondisi ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan perilaku anak-anak kita,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjutnya, peran penting orang tua dalam menjaga sekaligus melindungi generasi penerus sangat penting, agar penerus bangsa tidak terjebak pada kondisi zaman yang akan menjerumuskan terhadap kenakalan remaja.
“Kita terus bina anak kita agar tidak mudah terjerumus ke lembah kenakalan remaja, kita memperkuat edukasi kepada anak terutama dalam bidang keagamaan,” tandasnya.
Baca: Gelontorkan Ratusan Juta, Baznas Pandeglang Bantuan Program RTLH dan Study Mahasiswa
Baca: Waspada! Pandeglang Diguncang Gempa 2 Kali, Ini Kata BMKG
Sementara itu, Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah yang hadir sebagai narasumber pada kegiatan itu mengaku sepakat terhadap dengan yang disampaikan Bupati. Kata Belny, dengan orang tua tahu apa yang dilakukan anaknya, akan dapat mengontrol sejauh apa perkembangan anak. Apalagi di era digital saat ini, hoax atau berita bohong sangat cepat beredar.
“Jangan sampai anak kita salah share di hp, jika itu hoax akan berbahaya,” ucap dia.
Agar tidak termakan hoax, Kapolres mengajak orang tua bijak dalam menyikapi informasi yang tersebar melalui media sosial maupun WhatsApp Grup (WAG).
“Jika ada informasi beredar di
whatsapp grup, ibu bisa mengecek kebenarannya di medsos milik polres pandeglang
baik instagram, twitter atau facebook,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar