Tips Hidup Sehat Rasulullah Saat Puasa Ramadhan
Hidup sehat ala Rasulullah sudah seharusnya menjadi panduan bagi kaum muslimin. Dengan tubuh yang sehat akan memudahkan diri untuk melakukan ibadah, terutama dalam rangka berlomba-lomba mengerjakan amalan kebaikan di bulan Ramadhan.
Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan adalah kewajiban bagi setiap muslim. Di bulan Ramadhan setiap muslim diwajibkan untuk berpuasa selama satu bulan penuh.
Perbedaan yang paling mencolok antara puasa di bulan Ramadhan kali ini dengan puasa di bulan Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya adalah adanya pandemi Covid-19. Selain harus fokus untuk mempersiapkan diri untuk bisa beribadah, di bulan Ramadhan kali ini juga harus menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari pandemi Covid-19.
Pada saat puasa tubuh tidak mendapatkan nutrisi makanan dan minuman dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Tubuh yang tidak memiliki imun dan daya tahan tubuh yang kuat akan rawan terpapar oleh Covid-19, oleh karena itu kenalilah tips hidup sehat ala Rasulullah saat puasa di tengah pandemi:
1. Tidak Begadang
Begadang adalah perbuatan yang tidak dianjurkan oleh Rasullah shalallahu alaihi wa salam. Waktu yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk tidur adalah setelah Isya. Rasulullah terbiasa tidur setelah isya. Di antara hikmah tidur setelah isya adalah agar bisa menghidupkan malam dengan beribadah di sepertiga malam terakhir, sebagaimana dalam hadits berikut
Namun apabila seorang muslim memiliki keperluan setelah isya ia diperbolehkan melakukan aktivitas tersebut seperti belajar, berbincang-bincang dengan orang tua dan segala kebaikan lainnya, namun tentunya tidak sampai larut.
Menjaga pola tidur juga akan meningkatkan imunitas atau daya tahun tubuh. Tubuh yang kekurangan istirahat akan rentan terhadap penyakit. Tentu sebuah kerugian bagi seorang muslim jika tidak bisa memaksimalkan ibadahnya di bulan suci Ramadhan karena mengalami sakit akibat tidak menjaga imunitas tubuhnya.
Islam adalah agama yang mengajarkan segala tuntunan hidup. Menjaga kebersihan adalah salah satu anjuran Rasulullah shallalhu alaihi wa salam. Sesuai dengan hadits berikut:
“Sesungguhnya Allah itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia maha bersih yang menyukai kebersihan, Dia maha mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (H.R Tirmidzi).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa pentingnya menjaga kebersihan. Dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan akan meminimalisir datangnya penyakit dan penyebaran virus.
3. Menjaga Pola Makan
Selama berpuasa tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama kurang lebih dua belas jam. Maka dari itu penting untuk penjaga asupan makanan di waktu sahur dan berbuka. Makanan dan minuman yang dikonsumsi juga akan memengaruhi imunitas daya tahan tubuh untuk mencegah penyakit.
Menjaga pola makan merupakan cara hidup sehat ala Rasulullah. Orang-orang yang menerapkan pola makan yang sehat cenderung akan memiliki imunitas yang tinggi, sehingga dapat meminimalisir penyebaran penyakit terutama di masa pandemi.
Berikut pola makan yang dianjurkan di bulan Ramadhan:
- Makanan Sahur
Rasulullah shallahu alaihi wa salam sangat menganjurkan umatnya untuk melakukan sahur. Dengan melakukan sahur, tubuh akan mendapatkan tabungan nutrisi untuk digunakan selama menjalankan puasa. Sahur sebaiknya dilakukan di akhir waktu. Sebagaimana sabda Nabi shallalahu alaihi wa salam berikut:
Makanan yang dianjurkan ketika sahur adalah makanan yang mengandung karbohidrat dan juga serat yang tinggi. Selain itu pastikan mengonsumsi cukup air agar dalam memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
- Makanan Takjil
Jika Rasulullah menganjurkan untuk sahur di akhir waktu, ketika berbuka Rasulullah menganjurkan untuk segera menyegerakan berbuka di awal waktu. Menyegerakan waktu berbuka juga akan berdampak baik bagi tubuh. Puasa selama kurang lebih dua belas jam membuat tubuh kekurangan cairan. Dengan menyegerakan waktu berbuka akan mengisi cairan-cairan tubuh yang hilang.
Banyak kaum muslimin juga yang salah kaprah dalam memilih makanan sebagai takjil. Hindari langsung memakan makanan berat ketika berbuka puasa. Memakan makanan besar akan berdampak buruk bagi kesehatan karena akan memicu masalah pada organ pencernaan.
Konsumsillah makanan yang segar seperti kurma dan buah-buahan lainnya. Kurma dan buah-buahan banyak mengandung mineral dan serat yang dibutuhkan tubuh, sehingga badan pun akan kembali terasa segar.
- Makanan Berat
Setelah berbuka dengan takjil, dianjurkan untuk memberikan selang waktu agar tubuh tidak kaget dalam memproses makanan. Konsumsilah makanan secukupnya. Makan secara berlebihan tidak dianjurkan oleh Nabi Shallalahu alaihi wa salam karena akan menimbulkan sifat malas.
Makanan yang dianjurkan di bulan ramadhan adalah makanan yang mengandung gizi seimbang. Pastikan makanan memiliki kandungan zat gizi yang dibutuhkan tubuh.
4. Berolahraga
Menjaga kesehatan tubuh adalah kewajiban setiap muslim. Olahraga merupakan suatu bentuk ikhtiar menjaga kebugaran tubuh. Tubuh yang bugar akan meningkatkan imunitas tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama di masa-masa pandemi.
Rasulullah shallalahu alaihi wa salam menganjurkan umatnya untuk rutin melakukan olahraga. Bagi sebagian orang, berolahraga di waktu puasa adalah hal yang sulit karena olahraga akan menguras stamina dan menyebabkan haus. Padahal ketika berpuasa tubuh juga harus memiliki imun yang tinggi agar tidak mudah terpapar penyakit.
Olahraga di bulan Ramadhan bisa tetap dilakukan, hanya saja waktu dan durasi dalam berolahraga harus disesuaikan. Menurut pakar, berikut waktu-waktu yang bisa dijadikan anjuran kapan harus melakukan olahraga:
- Setelah Sahur
Di antara waktu yang dianjurkan untuk berolahraga di bulan suci Ramadhan adalah setelah sahur. Olahraga setelah sahur dapat menjaga kebugaran tubuh saat puasa. Lakukanlah olahraga yang ringan di waktu itu ini. Olahraga berat sangat tidak dianjurkan di waktu setelah sahur sebab tubuh bisa mengalami dehidrasi
- Sebelum Berbuka Puasa
Waktu yang paling baik berolahraga di saat puasa adalah sebelum berbuka puasa. Di waktu ini cukup aman melakukan olahraga dengan intensitas sedang, sebab setelah berolahraga bisa langsung berbuka untuk memenuhi cairan tubuh yang hilang.
- Setelah Berbuka Puasa
Melakukan olahraga di waktu ini dianjurkan minimal dua jam setelah berbuka. Hindari langsung berolahraga setelah berbuka karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan terlebih dahulu. Olahraga di waktu ini bisa dilakukan dengan intensitas yang sedang hingga tinggi sesuai dengan kemampuan tubuh.
Jenis olahraga yang bisa dilakukan adalah olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh. Jika tidak terbiasa berolahraga, hindari olahraga yang berat karena justru dapat menyebabkan cidera. Contoh olahraga yang bisa dilakukan adalah berlari dan bersepeda.
5. Berbekam
Berbekam adalah salah satu metode untuk hidup sehat ala Rasulullah. Berbekam adalah metode pengobatan dengan cara menyedot darah menggunakan sebuah cawan. Berikut merupakan hadist yang menjelaskan tentang anjuran melakukan bekam:
“Kesembuhan dapat diperoleh melalui tiga cara: pertama dengan meminum madu (obat herbal), dengan berbekam/hijamah, dan terapi besi panas. Dan aku tidak menganjurkan umatku untuk melakukan pengobatan dengan besi panas.” (H.R Bukhari)
Di antara manfaat bekam adalah melancarkan peredaran darah, membuang darah kotor dan mengeluarkan racun.
6. Santai
Marah merupakan sebuah tindakan yang tidak dianjurkan dalam islam. Amarah yang tidak terkendali juga akan berdampak buruk bagi lingkungan. Seseorang yang mudah marah akan kehilangan akalnya dan bisa saja melakukan hal-hal yang merusak sekitarnya.
Rasululullah shallahu alaihi wa salam memerintahkan umatnya untuk menjaga amarah seperti dalam Hadits berikut:
“Jangan marah, bagimu surga.” (H.R Thabrani)
Sering marah-marah dapat berdampak bagi kesehatan. Kemarahan dapat memicu tekanan darah sehingga meningkatkan risiko penyakit seperti serangan jantung.
7. Bersilahturrahim
Menyambung tali silahturarahim merupakan sebuah anjuran nabi shalallahu alaihi wa salam. Silahturrahim tak hanya berdampak bagi jiwa, tetap juga berdampak bagi raga manusia. Di antara manfaat silahrurrahim bagi kesehatan adalah meningkatkan imun karena dengan bersilahturrahim dapat menghilangkan rasa stress dan cemas. Rasa stress dan cemas akan hilang ketika bersosialisasi, sehingga akan berdampak baik bagi kesehatan.
Namun yang perlu diperhatikan di masa pandemi Covid-19 ini adalah harus tetap menjaga protokol kesehatan. Silahturrahmi boleh dilakukan dengan syarat memenuhi anjuran untuk memenuhi protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan, menggunakan masker dan berjaga jarak.
8. Menjauhi Makanan yang Haram
Makanan mempunyai pengaruh bagi tubuh yang mengkonsumsinya. Makanan yang halal akan membentuk jiwa yang suci dan jasmani yang sehat. Sebaliknya, makanan yang haram akan membentuk jiwa yang keji dan tentu memiliki beberapa efek yang buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, Rasulullah shallalahu alaihi wa salam menerapkan hidup sehat untuk memilih makanan yang halal dan menjauhi makanan yang haram.
Di antara makanan yang diharamkan oleh Allah yang terdapat dalam Al-Quran yaitu:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala.” (Q.S Al-Maidah : 3)
Kaka Teteh, demikianlah cara hidup sehat ala Rasululllah saat puasa Ramadhan di tengah pandemi Covid-19. Dengan mengetahui cara-cara tersebut semoga Kaka Teteh bisa menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan dengan lancar dan dapat mengejar segala keutamaan-keutamaan yang terdapat di dalamnya.
SEMOGA BERMANFAAT !!!
Tidak ada komentar