Harga Gas LPG 3 Kg di Labuan Tembus Rp 40 Ribu, Ini Sikap DPRD Pandeglang
Ilustrasi gas LPG 3 Kg. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Warga di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, mengeluhkan kelangkaan gas LPG ukuran tabung 3 kilogram (Kg). Jika pun ada, harganya menembus Rp 40 ribu per tabung.
Harga LPG 3 kg dalam beberapa pekan terakhir memang mengalami kenaikan di tingkat pengecer. Dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir, harga gas elpiji di tingkat pengecer dari Rp 30 ribu kini mencapai Rp 40 ribu per tabung.
Salah satu warga Desa Labuan, Dian mengatakan, harga gas elpiji di tingkat pengecer atau warung mencapai Rp 40 ribu. Sebelumnya, harganya gas elpiji mencapai Rp 30 ribu.
“Udah langka sejak beberapa minggu kemarin. Saya beli kemarin (Minggu,red) di warung itu harganya 40 ribu per tabungnya. Minggu kemarinnya juga langka, saya dapat di (Desa) Cigondang, karena gak ada dimana-mana,” keluhnya, Senin (14/12).
Hal sama juga disampaikan salah satu pengecer di Labuan, Asan. Ia menuturkan kelangkaan gas sudah terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Namun ia tidak mengetahui penyebabnya.
“Emang langka dari beberapa minggu kemarin. Yang ngirim gas juga sekarang udah jarang. Saya gak tahu juga kenapa bisa langka,” katanya.
Menyikapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pandeglang, Tb. Udi Juhdi mengaku banyak menerima keluhan masyarakat soal sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kilogram yang sudah terjadi hampir satu bulan ini.
Menurut dia, kelangkaan gas LPG terjadi hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
“Yang saya pantau bukan hanya Labuan, demikian juga Pagelaran, Patia, Sukaresmi yang pada intinya sepertinya ini semua daerah yang ada di Kabupaten Pandeglang terjadi kelangkaan gas 3 kilo,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Sebagai respon pihaknya sudah menjadwalkan menggelar rapat koordinasi dengan OPD terkait dan Hiswana Migas pada Kamis (17/12/2020) mendatang di gedung DPRD.
“Kami akan mempertanyakan kendala terus regulasi yang diterapkan ya, terus apakah selama ini kebutuhan KPM (Keluarga Penerima Manfaat,red) dipenuhinya per bulan berapa kali. Terus terjadi kelangkaan seperti ini apa penyebabnya kan seperti itu,” paparnya.
Ia mengaku sudah terjun langsung ke sejumlah pangkalan gas di beberapa Kecamatan untuk mengetahui penyebab kelangkaan gas LPG 3 Kg. Mengenai harga di tingkat eceran yang tembus Rp 40 ribu per tabung, ia juga sudah mengetahuinya.
“Kemarin kan saya dari Patia
kebetulan dari salah satu pangkalan juga di Patia. Itu persoalannya mereka itu di
Desa Babakan Keusik itu 400 KPM, harusnya kan 4 kali kebutuhan per bulan, itu cuma
di cover per bulan itu 400 kalau gak salah. Nanti datanya saya konfirmasi ulang,”
pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar