Penghapusan Tenaga Honorer Bikin Resah Ribuan Honorer di Pandeglang
Aliansi Honorer Nasional (AHN) wilayah Pandeglang talkshow di Krakatau Radio mengenai penghapusan tenaga honorer, Rabu (22/01/2020). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Ketua Aliansi Honorer Nasional (AHN) wilayah Pandeglang,
Sutisna mengatakan tenaga honorer akan dihapus berdasarkan rapat DPR RI dengan pemerintah
pusat, membuat resah para honorer khususnya yang ada di Kabupaten Pandeglang.
“Kita dari AHN sudah diskusi dengan kawan-kawan di tingkat
nasional bahwa kalau ketika penghapusan ini jelas karena kita masih diambang
pintu untuk penghapusan, penghapusan ini tanda kutip bahwa disana menyatakan
bahwa apakah ini akan diangkat menjadi PNS honorer K-2 ataupun non kategori
nantinya atau sebaliknya akan dirumahkan atau juga ada 2 versi karena di
Undang-undang itu ada 2 versi, versi pertama adalah versi ASN versi kedua
adalah versi PPPK apakah kedua-duanya ini akan dipakai oleh pemerintah diangkat
secara langsung atau tidak nantinya. Ini masih polemik ditingkatan nasional.
Kita masih kumpas tuntas semua itu,” kata dia saat talkshow di Krakatau Radio,
Rabu (22/01).
Untuk diketahui, Komisi II DPR RI bersama Kementerian PAN-RB
dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) sepakat untuk secara bertahap menghapuskan
jenis-jenis pegawai seperti tenga honorer. Kesepakatan tersebut dikutip dari
kesimpulan rapat yang diadakan di ruang rapat Komisi II, gedung DPR RI,
Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Sutisna menyebut, saat ini tenaga honorer Kategori 2 di
Kabupaten Pandeglang sebanyak 2.700 orang yang tersebar di semua Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) dan instansi di Pandeglang. Dari informasi yang ia
terima, masih banyak honorer di Pandeglang yang diupah Rp 250 ribu/bulan.
“Kita udah beberapa kali datang ke pemerintah daerah untuk
menyikapi persoalan honorer saat ini. Tapi belum ada kepastian secara secara hukum,
belum ada perkembangan apa-apa. Dari kawan-kawan baik guru maupun non guru, struktural
ataupun fungsional itu ternyata honornya sangat minim sampai dengan angka 250
ribu,” paparnya.
Sekjen AHN Pandeglang, Iin Kurniawan meminta agar maksud penghapusan
tersebut dijelaskan secara gamblang. Jika rencana tersebut tidak berpihak
kepada honorer menurut Iin akan ada aksi demontrasi besar-besaran.
“Ada 35 Provinsi udah siap turun ke lapangan kalau memang itu wacananya
tidak berpihak kepada honorer, udah siap. Bahkan dari Aceh pun ada, dari Papua
pun ada udah siap turun ke lapangan kalau memang kebijakannya tidak berpihak
kepada honorer,” kata dia.
Sementara itu, Kasubag Data dan Informasi Badan Kepegawaian
dan Diklat (BKD) Kabupaten Pandeglang, Farid Fikri mengatakan, pihaknya belum
menerima aturan yang resmi terkait penghapusan tenaga honorer.
“Kita masih menunggu dan belum mendapat informasi terkait penghapusan
tenaga honorer sebab untuk penghapusan tenaga honorer kan gak semudah yang
dibayangkan karena memang jumlahnya begitu banyak dan dampak yang akan diakibatkan
yang timbul dari penghapusan ini pastinya harus perlu dipikirkan oleh
pemerintah pusat,” katanya melalui sambungan telepon.
Ia mengimbau kepada tenaga honorer di Pandeglang agar tidak
langsung mengambil kesimpulan dari hal tersebut karena belum ada keputusan resmi. (Mudofar)
Tidak ada komentar