Irna Minta 17 Kades Terpilih Transparan dan Akuntabel Kelola Dana Desa
Bupati Pandeglang, Irna Narulita memberikan sambutan dalam kegiatan Pelatihan Kapasitas Kepala Desa Terpilih yang digelar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Kamis (23/01/2020). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita
meminta kepada 17 Kepala Desa (Kades) yang terpilih berdasarkan hasil Pemilihan
Kepala Desa (Pilkades) serentak di Pandeglang yang digelar 15 Desember 2019
lalu, untuk lebih transparan dalam mengelola Dana Desa (DD). Pasalnya
selama ini masyarakat seringkali tidak mengetahui berbagai kegiatan dari
bantuan tersebut.
“Transparansi saat ini penting
dilakukan apalagi di tengah era keterbukaan publik,” katanya usai membuka acara
Peningkatan Kapasitas 17 Kades Terpilih disalah satu hotel di Pandeglang, Kamis
(23/01).
Irna menyebut, akibat proses
transparansi itu jarang ditempuh oleh Kades, masyarakat sering kali dibuat
keliru dalam mendapat informasi.
“Transparansi harus ditekankan,
masyarakat kan sering ada miss
komunikasi ketika informasi tersendat. Memang upaya transparansi sudah ada di
Musrenbang Desa, tetapi mungkin tidak terundang semua,” terang dia.
Bukan cuma itu, transparansi
diperlukan karena kini setiap Desa dipercaya mengelola DD yang jumlahnya tidak
kecil. Dengan begitu, para Kades harus mempertanggung jawabkan dana bantuan
tersebut.
“Kami berharap mereka lebih
transparan dan akuntabel untuk bisa mempertanggung jawabkan Dana Desa. Karena
representasi bupati adalah mereka para Kepala Desa. Anggaran yang diberikan
juga tidak kecil, itu kan harus dipertanggung jawabkan,” harap Irna.
Sementara itu Kepala Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang,
Doni Hermawan mengatakan, selain transparansi belasan Kades terpilih ini juga
diingatkan untuk merangkul seluruh elemen masyarakat di desa. Sebab dia
menyadari, kontestasi Pilkades tahun lalu menimbulkan gesekan yang cukup panas.
Oleh karena itu, dia menekankan
Kades terpilih ini untuk melibatkan kelompok masyarakat yang sempat terbelah
dalam menjalani roda pemerintahan di desa.
“Karena selama ini kan
permasalahannya, banyak musuhnya itu selalu disingkirkan, itu yang menjadi
perhatian. Termasuk pada perangkat desa yang sebelumnya bersebrangan saya
sampaikan untuk tetap dirangkul, jangan disingkirkan,” imbuh Doni.
Sekadar informasi, pada tanggal
15 Desember 2019 lalu, 17 Desa di Pandeglang melangsungkan Pilkades serentak.
Belasan desa itu diantaranya Desa Kolelet dan Ganggaeng di Kecamatan
Picung, Desa Taman Jaya Kecamatan Sumur, Desa Tarumanagara Kecamatan Cigeulis,
Desa Padamulya Kecamatan Anggsana, Desa Banyubiru Kecamatan Labuan dan Desa
Ramaya Kecamatan Menes.
Selanjutnya Desa Cikaduen Kecamatan Cipeucang, Desa Dalembalar
Kecamatan Cimanuk, Desa Citalahab Kecamatan Banjar, Desa Simpangtiga Kecamatan
Patia, Desa Bojenwetan Kecamatan Sobang.
Selain itu Pilkades yang dilakukan karena Kades sebelumnya
mengundurkan diri dan meninggal dunia, yakni Desa Citeluk Kecamatan Cibitung,
Desa Parung Kokosan Kecamatan Cikeusik, Desa Mandalawangi Kecamatan
Mandalawangi, Desa Pasir Karag Kecamatan Koroncong dan Desa Sukaseneng
Kecamatan Cikeusik. (Mudofar)
Tidak ada komentar