TNI Polri di Pandeglang Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu di Pandeglang
Simulasi pengamanan Pemilu 2019 yang dilakukan TNI Polri di sekitar Alun-alun Pandeglang, Rabu (06/02/2019). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Ratusan massa yang berasal dari pendukung
salah satu pasangan calon Presiden-Wakil Presiden, mendatangi kantor Komisi
Pemilihan Umum (KPU) untuk melakukan aksi protes adanya indikasi kecurangan
dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Protes itu harus berujung kisruh dengan
petugas keamanan. Situasi yang tidak terkendali itu pun memaksa Polisi
mengerahkan mobil water canon. Massa tersebut terlihat melakukan tindakan
anarkis dan terlibat baku hantam dengan petugas gabungan dari TNI dan Polri.
Situasi tersebut merupakan simulasi
pengamanan Pemilu yang dilakukan personel gabungan dari TNI dan Polri di
Alun-alun Pandeglang, Rabu (6/2/2019). Sekitar 60 personel dari Polres
Pandeglang dan 200 prajurit TNI, terlibat dalam simulasi pengamanan tersebut.
Kabag Ops Polres Pandeglang, Kompol Andi
Suwandi menerangkan, simulasi ini digelar sebagai langkah antisipasi terhadap
kerusahan yang mungkin saja terjadi selama tahapan Pemilu.
“Dalam kegiatan tadi, simulasi gabungan TNI
Polri untuk memberi tahu kepada khalayak mana kala dalam pelaksanaan nanti ada
salah satu paslon tidak puas dengan keputusan KPU. Lalu mengajak massa lain
untuk memprotes hasil Pemilu. Intinya tadi kami meminta bantuan dari TNI untuk
menyelesaikan masalah atau perkara Pemilu,” jelasnya.
Simulasi ini, kata dia, juga semakin
memantapkan sinergitas TNI Polri dalam mengamankan Pemilu di Pandeglang. Dirinya
pun yakin bahwa tahapan Pemilu akan berjalan tertib. Apalagi ia menilai kini
masyarakat Pandeglang sudah lebih cerdas dalam memfilter informasi dan
menghindari tindakan yang tidak pantas.
“Alhamdulillah kami sudah mempersiapkan
sedemikain rupa untuk menangkal hal-hal demikian, dari yang kecil hingga besar.
Kami sudah antisipasi agar tidak terjadi. Kami pun yakin pelaksanaan Pemilu di
Pandeglang berlangsung tertib. Karena saat ini masyarakat sudah cerdas,”
katanya.
Sementara itu, Kasdim 0601 Pandeglang, Mayor
Armed Suherman menambahkan, simulasi ini adalah bentuk sinergitas antar kedua
lembaga. Apalagi Panglima TNI dan Kapolri sudah menyepakati untuk bersama menangani
kerusuhan dalam Pemilu.
“Kami latihan ini ingin memberikan sinergitas
yang disepakati oleh Panglima dan Kapolri tentang penanganan kerusuhan massa.
Tadi juga kami berpedoman dari Perkap (Peraturan Kapolri) Nomor 16 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengendalian Massa,” ungkapnya.
Adapun dalam membantu jajaran Polri, Kodim
Pandeglang akan menyiagakan sekitar 200 prajuritnya untuk membantu Polisi
mengamankan Pemilu. Tak hanya itu, Kodim pun akan menyiagakan personelnya untuk
turut membantu jajaran Polisi bersiaga di kantor KPU dan Bawaslu.
“Total personel 800 orang, gabungan dari TNI
Polri dan instansi lainnya. Tentunya kami hanya perbantuan saja kepada
kepolisian. Di KPU juga kami akan back up pengamanan dengan menempatkan
personel,” ujar dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar