'Lindungi' dari Tsunami, Pulau Popole Ditanami 500 Mangrove oleh PLTU
Penanaman pohon mangrove di pulau Popole oleh PLTU Banten 2 Labuan, Kamis (21/02/2019). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Pulau Popole yang berada di perairan Selat Sunda tepatnya di Kecamatan
Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, ditanami 500 tanaman mangrove di
sepanjang bibir pantai pulau tersebut. Penanaman dilakukan oleh PT Indonesia
Power (IP), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) UJP Banten 2 Labuan, Kamis
(21/02/2019).
Kegiatan yang mempunyai nama Save Mangrove Popole (SMP)
tersebut turut mengundang Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Pandeglang, Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang,
para Kepala Desa penyangga dan puluhan mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada
(UGM) dan Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) yang
tengah melakukan kegiatan pasca bencana tsunami di Kecamatan Labuan.
Selain menanam pohon mangrove, seekor penyu yang ditemukan di dekat area PLTU, juga kembali dilepaskan ke habitatnya.
Seekor penyu dilepaskan kembali ke laut. |
General Manager PT IP PLTU UJP Banten 2 Labuan, Zuhdi Rahmanto
menuturkan, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian pihaknya untuk
melestarikan keberadaan pulau popole mengingat dengan adanya pulau yang
letaknya tidak jauh dengan PLTU itu, secara tidak langsung meminimalisir kerusakan
dari bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Hari ini judulnya Save Mangrove Popole. Penanaman mangrove di
pulau popole. Kenapa pulau popole karena pulau popole ini pada saat terjadi
tsunami sedikit banyak itu melindungi PLTU dari kerusakan parah. Kedua pulau
popole ini dulunya menjadi tujuan destinasi pariwisata dan ketiga pulau ini
jadi tempat berlindung bagi para nelayan pada saat angin barat,” ungkapnya.
Ia menambahkan, dengan menanam mangrove diharapkan dapat
menjaga pulau popole dari abrasi. Pihaknya mengaku akan terus memantau
kelestarian pulau popole dibantu dari tenaga ahli.
Selain itu, kata dia, dengan turut melibatkan stakeholder dari
pemerintah setempat dan mahasiswa, diharapkan dapat menanamkan rasa kepedulian
dalam menjaga ekosistem karena menjaga kelestarian alam merupakan tanggungjawab
semua pihak.
“Kami juga melakukan pemantauan dan pembibitan dengan dibantu
oleh (LSM) Alabama dan saat ini penanaman kami melibatkan stakeholder dan
mahasiswa. Dengan mengajak stakeholder nantinya yang kegiatan berikutnya bisa
melibatkan lebih banyak orang dan inisiatifnya bukan hanya dari kami,” kata dia.
Ditempat yang sama, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Manusia Dinas
Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Pandeglang, Fahri Adi mengapresiasi kegiatan
penanaman pohon mangrove yang dilakukan oleh PLTU Banten 2 Labuan.
Ia berharap, penanaman pohon mangrove juga dapat terus
digalakkan oleh semua pihak untuk dapat meminimalisasi kerusakan bencana.
“Apresiasi sebesar besarnya kepada PLTU Labuan, kami dari
lingkungan hidup bahwa ternyata hutan mangrove itu lebih kuat dari benteng atau
tembok untuk menahan tsunami. Jangka pendeknya untuk mencegah abrasi juga. Saya
berharap kegiatan ini terus berlanjut sehingga pantai-pantai di Pandeglang ini digerakan
seperti ini,” ujar dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar