Huntara Belum Jadi, 1771 Orang di Pandeglang Tinggal di Pengungsian
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Masa tanggap darurat tsunami
Selat Sunda yang ditetapkan Pemkab Pandeglang telah berakhir Sabtu (05/01/2019).
Namun demikian, masih terdapat 1.771 jiwa yang ada di pengungsian. Mereka tidak
dapat pulang ke rumah lantaran kondisi bangunan rumahnya rusak sedang hingga
berat.
Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat mengatakan,
para pengungsi untuk sementara tinggal di tempat pengungsian selama proses
pembangunan Huntara dilakukan.
“Alhamdulillah hunian sementara
ini sudah dimulai contoh di sumur terus kemudian juga nanti ke daerah-daerah
lain. Hunian sementara diperuntukan untuk korban tsunami pengungsi yang
sebanyak 1771 orang,” katanya, Selasa (08/01).
Baca: Kejari Awasi Distribusi Dana Bantuan Bencana Tsunami di Pandeglang
Sambil menunggu huntara dibangun, kata Asep, para pengungsi telah menempati lokasi pengungsian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah diantaranya ke rumah warga yang disewa hingga majelis taklim. Adapun proses pembangunan Huntara ditarget selesai selama 2 bulan.
Sambil menunggu huntara dibangun, kata Asep, para pengungsi telah menempati lokasi pengungsian yang telah ditetapkan oleh Pemerintah diantaranya ke rumah warga yang disewa hingga majelis taklim. Adapun proses pembangunan Huntara ditarget selesai selama 2 bulan.
“Ini yang sedang kami PR sesegera
mungkin. Mudah-mudahan doa kita bersama ya target selesai 2 bulan,” ujar dia.
Untuk huntara, Asep menuturkan akan dibangun di kecamatan yang terdampak bencana tsunami di Kabupaten Pandeglang dengan prioritas di 4 kecamatan yakni Sumur, Panimbang, Labuan dan Carita.
Baca: Huntara Untuk Warga Terdampak Tsunami di Labuan akan Dibangun Di Pejamben
Lokasinya sendiri dibangun di lahan milik pemerintah dan juga milik perorangan yang disewa oleh Pemkab untuk jangka waktu satu hingga dua tahun.
“Kalau sumur sudah, di carita juga segera akan dimulai. Ada beberapa lokasi di beberapa kecamatan kurang lebih 8 kecamatan. Adapun nanti hunian tetap. Hunian tetap ini adalah diperuntukan untuk yang rusak sedang dan berat dibantu juga ada dari pemerintah,” pungkasnya. (Mudofar)
Lokasinya sendiri dibangun di lahan milik pemerintah dan juga milik perorangan yang disewa oleh Pemkab untuk jangka waktu satu hingga dua tahun.
“Kalau sumur sudah, di carita juga segera akan dimulai. Ada beberapa lokasi di beberapa kecamatan kurang lebih 8 kecamatan. Adapun nanti hunian tetap. Hunian tetap ini adalah diperuntukan untuk yang rusak sedang dan berat dibantu juga ada dari pemerintah,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar