Ikuti Diklat Manajemen Kepemimpinan, Pejabat Diharapkan Jadi Aparatur Profesional
70 pejabat eselon III mengikuti Diklat Manajemen Kepemimpinan di Rumah Perubahan Rhenald Kasali, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu sampai dengan Minggu (17-18/11/2018). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 70 pejabat Esselon III setingkat Camat, Kepala
Bagian, Sekretaris Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Pandeglang
mengikuti Diklat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Kepemimpinan di Rumah
Perubahan Rhenald Kasali, Kota Bekasi, Jawa Barat, selama 2 hari dari tanggal
17-18 november 2018.
Rhenald Kasali sendiri merupakan guru besar bidang ilmu
manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI).
Diklat yang dilaksanakan Badan Kepagawaian dan Diklat
Kabupaten Pandeglang tersebut bertujuan untuk mencetak aparatur pemerintah yang
profesional. Selain itu untuk meningkatkan
pengetahuan, kemampuan dan tanggung jawab.
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, untuk memiliki aparatur yang profesional perlu di
tunjang dengan motivasi yang tinggi di tengah perubahan saat ini.
“Akan tetapi perubahan saja belum
cukup untuk menjadikan sesuatu lebih baik. Oleh karena itu tanpa ada perubahan
dan pembaharuan takkan ada kemajuan,” kata Irna seperti dilansir siaran pers Humas
Pandeglang.
Ia menambahkan, sebagai aparatur
harus memiliki kemampuan, kecerdasan dan perilaku yang baik, karena pejabat
setingkat esselon III ini harus unggul di segala bidang dan mampu menangkap
peluang - peluang untuk mengambil kebijakan yang berdampak pada kemaslahatan
masyarakat dan organisasi.
“Saya berharap melalui diklat
pendidikan dan pelatihan manajemen kepemimpinan ini menciptakan aparatur yang
mampu berperan sebagai pembaharu dalam meningkatkan keterampilan kemampuan dan
profesionalisme aparatur untuk terwujudnya pemerintahan yang baik dan
peningkatan pelayanan optimal kepada masyarakat,” imbuhnya.
Ditempat yang sama Sekretaris Daerah
(Sekda) Pandeglang, Fery Hasanudin mengatakan, ASN dituntut untuk melakukan
perubahan, aparatur yang mengikuti pendidikan dan pelatihan ini merupakan
sebagai pejabat pemangku kebijakan.
“Maka dari itu aparatur harus
memiliki terobosan, inovasi dan tanggung jawab. Hal tersebut dalam rangka
meningkatkan kapasitas aparatur untuk pelayanan optimal kepada masyarakat,”
katanya. (Mudofar)
Tidak ada komentar