Jumlah Relawan Bencana Masih Kurang Ideal
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Kabupaten Pandeglang mempunyai potensi bencana alam mulai dari
banjir, longsor, kekeringan, kebakaran, angin kencang sampai dengan tsunami. Bahkan,
dalam bencana angin kencang yang melanda wilayah kota Pandeglang pada pekan lalu,
membutuhkan banyak relawan untuk membantu memulihkan aktivitas warga, mengingat
banyak pohon tumbang yang menghalangi badan jalan dan berbagai fasilitas umum
yang rusak.
Untuk itu dibutuhkan ratusan relawan yang dapat membantu peran
pemerintah dalam menanggulangi bencana di daerah berjuluk ‘kota sejuta santri
seribu ulama’ tersebut.
Menjawab hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
melakukan perekrutan sekaligus bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas
Sumber Daya Manusia (SDM) relawan kebencanaan.
Ada sebanyak 339 orang yang dilantik menjadi relawan. Mereka
berasal dari perwakilan masing-masing Desa dan Kelurahan yang ada di 35
Kecamatan di Pandeglang.
Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat mengakui
bahwa jumlah penambahan relawan tersebut masih jauh dari kata ideal.
“Idealnya sih tidak cukup ya
kalau kita berhitung ideal, namun sekali lagi untuk Kabupaten Kota termasuk
Provinsi baru kami Kabupaten Pandeglang melaksanakan pembentukan relawan per
desa 1 orang, kalau yang lain biasanya per kecamatan,” ujarnya dalam acara
pelatihan relawan di Pasir Putih Duo, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Senin
(22/10).
Asep menambahkan perekrutan ini sudah
melalui proses seleksi, dimana setiap perwakilan Desa atau Kelurahan yang ikut
merupakan hasil dari rekomendasi serta sudah diseleksi terlebih dahulu.
“Berdasarkan hasil seleksi, hasil
seleksinya pun ada tahapannya. Tahapannya adalah usulan dari Desa kemudian
direkomendasi oleh Kecamatan. Kami mengumpulkan itu semua. Selain itu
persyaratannya usia, tidak masuk dalam anggota Parpol, tidak mencalonkan,”
ungkapnya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan
relawan tersebut secara umum untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat
terutama dalam penanganan bencana. Karena hampir semua bentuk potensi
bencananya ada di Kabupaten Pandeglang.
“Penanggulangan bencana ini ada manajemen kebencanaan,
manajemen kebencanaan itu sendiri ada tiga tahapan, pra bencana, saat bencana
dan pasca bencana. Nah sekarang ini pra bencana. Kita ketahui bahwa Pandeglang
potensi bencananya luar biasa, dari total 14 bencana, 13 ada di Pandeglang,” ungkapnya.
Kekurangan ini pun disampaikan Dimyati
Natakusumah. Menurut suami dari Bupati Pandeglang, Irna Narulita ini, idealnya setiap desa memiliki 3 sampai 4 orang
relawan bencana yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
“Kalau menurut saya sebetulnya
minimal per desa itu 2 atau 3 orang tapi ya tadi karena anggarannya terbatas
jadi ya 1. Kenapa harus 2 sampai 3 orang supaya ada yang mencatat membukukan menginformasi
dan mengajak masyarakat. Apalagi Pandeglang ini adalah daerah rawan bencana,”
katanya.
Ia mengupayakan agar relawan bencana
tersebut secara bulannya diberikan apresiasi yang dananya berasal dari Dana
Desa.
“Ya kita berharap ada sekda (Sekretaris
Daerah) ada dinas pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (DPMPD) ada juga
nanti kepala desa agar betul-betul dimasukan dalam anggaran desa. Supaya apa,
supaya kebutuhan-kebutuhan mereka di Desa kan untuk membantu desa. Setelah
dibentuk, terlatih, desa yang menggunakan sehingga ikut membantu desa,”
paparnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar