Sejumlah Aktivis Demo Lambatnya Pembangunan Jalan Bama-Pagelaran
Aksi unjuk rasa terkait peningkatan jalan Bama-Pagelaran, Kamis (13/09/2018). |
KRAKATAURADIO.COM, PAGELARAN - Sejumlah aktivis dari Forum Kota Pemuda (Forkot) dan Front
Aksi Mahasiswa Pandeglang (FAMP) menggelar aksi unjuk rasa terkait peningkatan
jalan Bama-Pagelaran, Kecamatan Pagelaran di pertigaan Bama-Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Kamis (13/09/2018).
Dalam orasinya, para aktivis menyoroti pembangunan ruas jalan
Bama-Pagelaran yang lambat, sehingga merugikan masyarakat kecil.
Salah satu kordinator
lapangan (korlap) aksi, Ahmadi Rewok mengatakan, peningkatan ruas jalan Bama-Pagelaran yang di laksanakan oleh PT Rantemz Perkasa Utama, diminta
untuk segera mempercepat pembangunannya.
“Pembangunan jalan betonisasi ini merugikan masyarakat bama,
contohnya para pedagang-pedagang kecil, tukang ojek, anak-anak kita yang sekolah
menggunakan kendaraan. Kita meminta untuk segera percepat jalan betonisasi
jalan Bama-Pagelaran agar secepatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujarnya
saat berorasi.
Ia melanjutkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang (DPUPR) agar segera menegur pelaksana di lapangan terkait lambatnya
pembangunan jalan. Selain itu, pihaknya menduga ada keterlibatan Kepala Desa
Bama terkait pembangunan jalan tersebut.
“Jangan sampai bahwasanya kami menduga kuat
pemerintah Desa ada main mata dengan pengusaha PT. Ramtemz dimana perusahaan
ini bukan orang asli Pandeglang dimana hanya meraup keuntungan di Pandeglang.
Bukankah kita bukan hanya merindukan pembangunan tapi kita pun merindukan secara
kualitas dan kuantitas,” tambahnya.
Aksi unjuk rasa ini sempat diwarnai kericuhan
antara para aktivis dengan masyarakat yang mendukung pembangunan di Desa Bama.
Namun, tindakan cepat aparat keamanan dari Polsek Pagelaran dan Polres Pandeglang berhasil mengamankan
dan menjaga aksi unjuk rasa tersebut sampai tuntas.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Bama,
Rismawan membantah ada keterlibatan seperti yang disebutkan para aktivis saat
unjuk rasa. Menurut dia, selama ini pihaknya hanya mengawal dan mensukseskan semua
program yang telah diberikan oleh Pemerintah.
“Saya Kepala Desa dalam hal ini tidak
menerima terkait tuduhan mereka bahwasanya Kepala Desa sebagai pelaksana
pembangunan jalan Bama-Pagelaran. Dalam hal ini kapasitas Kepala Desa hanya
ikut mengawal dan mensukseskan program pemerintah,” ujar dia ditemui di kantor
Desa.
Ia mengaku merasa terganggu dengan tuduhan
yang disampaikan aktivis tersebut, karena dapat memecah belah kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah Desa.
“Amat sangat terganggu karena ini sama
dengan meresahkan masyarakat, Kepala Desa tidak ikut terlibat diisukan terlibat
ini sama dengan memecah belah masyarakat. Silahkan aja selidik sejauh mana kapasitas
kepala desa keterlibatan dalam hal pembangunan karena jelas saya tidak merasa.
Kalau mengawal mengamankan dan mensukseskan iya kewajiban saya sebagai Kepala
Desa,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar