Pandeglang Raih WTP Dua Kali Berturut-turut
Bupati Pandeglang, Irna Narulita menerima predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI Perwakilan Banten, di Auditorium BPK, Senin (28/05/2018). Foto Humas Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Kabupaten Pandeglang kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI perwakilan Banten
atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Pandeglang tahun anggaran 2017. Penyerahan
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) diserahkan di Auditorium BPK, Senin (28/05/2018).
Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, merupakan sebuah
kewajiban bagi penyelenggara keuangan untuk mendapatkan hasil WTP dari BPK,
karena merupakan amanah dari uang rakyat yang dikelola.
“WTP itu wajib, kalau sampai disclaimer, WDP, itu ada masalah.
Jadi untuk menyajikan laporan yang wajar seperti apa, memperlakukan APBDnya ya seperti
ya uang masyarakat jadi harus transparan, akuntabel,” katanya saat ditemui usai
kegiatan di Polres Pandeglang, Senin (29/05) malam.
Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban ditemui usai kegiatan di Polres Pandeglang, Senin (28/05) malam. |
Irna mengungkapkan bahwa hasil tersebut, berhasil diraih tidak
lepas lepas dari kerja keras semua Kepala OPD, pegawai OPD, serta TAPD, yang
telah bekerja dengan berorientasi pada kualitas dan dilantasi budaya kerja dan
kinerja.
Namun, ia juga telah mencatat beberapa kekurangan yang
disampaikan, agar pengelolaan keuangan kedepan semakin lebih baik.
“Beberapa hal tadi mungkin catatan itu harus segera
ditindaklanjuti, tidak sempurna rapotnya. Ada beasiswa yang belum semua
dicairkan, lalu juga BLUD (Badan Layanan Umum Daerah), rumah sakit juga
aplikasinya belum SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit). Banyak hal
lagi yang menjadi catatan kami tentunya ada waktu 2 bulan ini untuk rencana
aksi untuk menindaklanjuti rekomendasi dari BPK RI,” tambah dia.
Bupati menerangkan, Pemkab Pandeglang dapat mempertahankan
opini WTP karena kualitas laporan keuangan yang terus meningkat. Sehingga
pengelolaan keuangan daerah semakin akuntabel secara administrasi dan andal
secara pelaporan dan pertanggungjawaban.
"Jadi kita tinggal pertahankan dan itu sudah menjadi
kebutuhan kami untuk mengelola keuangan ini dengan baik, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan," ungkapnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar