Ombudsman Sebut Pelayanan Publik di Pandeglang Buruk, Ini Tanggapan Tanto
Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban. |
“Persyaratannya, OPD (Organisasi Perangkat Daerah) harus punya
loket layanan, unit layanan pengaduan, unit layanan untuk orang berkebutuhan
khusus, ada penilaian kinerja, SOP terpampang dan bisa dibaca masyarakat dan
sebagainya. Nah ini semua sebagai besar belum ada dipandeglang. Saya yakin
kuningnya aja belum,” kata Bambang.
Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Pandeglang, Tanto Warsono
Arban mengatakan bila tolak ukur penilaian publik bukan saja dilakukan oleh Ombudsman
tapi juga penilaian dari Kementerian Dalam Negeri, dan BPK. Pihaknya pun
mengklaim sudah mengurai satu persatu masalah terkait dengan pelayanan.
“Jadi tolak ukur Pemerintahan kita bukan hanya di ukur di
penilaian Ombudsman saja, (tetapi) dari Kemendagri, BPK ini satu persatu. Jadi
tidak mungkin kita sekaligus, dari wilayah kawasan yang mungkin pada saat dulu penilaiannya
masih belum sempurna kita urai satu persatu,” ujar Tanto.
Tanto menambahkan, untuk memperbaiki pelayanan publik
tersebut, pihaknya akan terus berusaha melakukan langkah yang efektif dengan
cara mengurai persoalan satu persatu.
“Bukan berarti selama dua setengah tahun ini kita berhenti. Dari
awal sudah, kita urai satu persatu. Pemerintahan itu bekerja by system. Sistemnya itu kita perbaiki.
Nanti outputnya insha Allah target kita sih di 2019 ini targetnya akan lebih
baik, terkait pelayanan publik ini insha Allah akan baik,” kata Tanto. (Mudofar)
Tidak ada komentar