Kotor Karena Batubara, Pantai Carita dibersihkan
Ratusan warga bersama dengan pemerintah membersihkan pantai carita dari material batubara, Rabu (17/01/2018). |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Ratusan masyarakat pelaku pariwisata
bersama dengan aparatur pemerintahan di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, PLTU
2 Banten Labuan, PT. Bahtera Adiguna dan Muspika Kecamatan Carita melakukan
gerakan bersih-bersih pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Rabu (17/01/2018)
pagi.
Bersih-bersih pantai ini
merupakan tindak lanjut dan bentuk pertanggungjawaban dari pihak terkait
mengenai kondisi pantai Carita yang menjadi kotor karena tumpahan material
batubara akibat tongkang yang terdampar dampak dari cuaca buruk yang terjadi pada
Kamis (12/01/2018) malam.
Sebelum kegiatan berlangsung, diadakan
acara seremonial berupa penyerahan alat kebersihan sekaligus sambutan dari
masing-masing instansi di Hotel Desiana.
Kegiatan yang diinisiasi oleh
Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Provinsi Banten ini dihadiri oleh
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten M. Husni
Hasan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, General
Manager (GTM) PLTU Banten 2 Labuan Zuhdi Rahmanto, Manager Operasional PT.
Bahtera Adiguna Harry Mulyono, Ketua Balawista Banten Ade Ervin, Ketua Balawista Pandeglang Muhlas Halim, satuan Muspika
Kecamatan dan pelaku pariwisata di Kecamatan Carita.
Ketua Balawista Banten, Ade Ervin
dalam pemaparannya menuturkan, aksi bersih-bersih ini tidak hanya membersihkan
pantai dari batubara, melainkan membersihkan seluruh sampah yang ada di kawasan
wisata selama 3 hari kedepan.
"Bukan hanya batubara saja,
tapi sampah-sampah lainnya ikut kami bersihkan. Kegiatan ini dimulai dari hari
ini (Rabu,red) sampai hari Jumat (19/01)," kata dia saat memberikan
sambutan.
Kepala DLHK Provinsi Banten, M.
Husni Hasan mengapresiasi adanya kegiatan bersih-bersih pantai ini karena
pantai merupakan aset yang harus dijaga oleh semua pihak.
“Kita apresiasi walaupun ini
kecelakaan tapi saya katakana ini bisa dihindari tapi ini sudah terjadi dan
mereka menunjukan itikad baik, bersama masyarakat kita bersihkan pantai
(karena) ini adalah aset tidak boleh kotor,” ujar dia.
Namun ia memberikan peringatan
agar pihak terkait membuat Standar Operasional Procedure (SOP) khusus pada saat
mengirimkan batubara pada saat cuaca ekstrem.
“Dalam situasi ekstrem SOP harus
beda, baik itu cara angkut, cara sandar kemudian cara bongkar muat, cara
pelayaran itu harus dirubah, tidak sama dengan kondisi normal. Sebenarnya kalau
sering berkomunikasi dengan BMKG pasti akan mendapatkan informasi cuaca,”
tambah dia.
GM PLTU Banten 2 Labuan, Zuhdi
Rahmanto mengatakan, pihaknya turut bertanggungjawab membersihkan pantai yang
kotor karena hal tersebut sudah ada dalam program rutin pihaknya yakni Coastal
Clean Up (kegiatan bersih pantai,red).
“Hari ini khususnya kami selenggarakan
terkait juga dengan upaya kita untuk menormalkan pantai carita yang terkena
ceceran batubara yang tumpah dari tongkang. Harapannya kegiatan ini bisa
memulihkan kondisi pantai carita dan tidak mengganggu kenyamanan kebersihan keindahan
dari pantai carita yang kita ketahui itu aset pariwisata Pandeglang, Banten bahkan nasional,” kata dia.
Ia menuturkan bahwa pihaknya
sebenarnya tidak harus bertanggungjawab mengenai pencemaran yang terjadi,
lantaran material batubara masih dalam perjalanan.
“Sebetulnya begini, kami itu
serah terima batubara itu dilakukannya ditempat kami jadi ibaratnya ini pemasok
batubara, kemudian mereka menunjuk transportir itu sampai ke tempat kami jadi ya
ibaratnya yang tumpah ini masih milik dari pemasok,” tambah dia.
Sementara itu, General Administrasi
PT. Bahtera Adiguna, Harry Mulyono mengatakan, pihaknya siap mengevaluasi
berbagai hal terkait SOP jika pengiriman dilakukan pada saat cuaca ekstrem.
“Ini memang jadi tantangan kami bahwa
kami selalu senantiasa berupaya maksimal bahagiamana caranya kejadian ini tidak
terulang lagi seperti ada kordinasi lagi dengan pihak BMKG, kordinasi lagi
dengan semua jajaran, untuk mencegah kembali terjadinya hal ini,” ujar dia.
Berdasarkan pantauan, warga membersihkan pantai dari batubara dengan menggunakan baki dan ember. Lalu, batubara yang diangkat dimasukan kedalam karung untuk dikumpulkan. Rencananya, material batubara tersebut akan dikembalikan ke pihak pengirim yakni PT. Bahtera Adiguna. (Mudofar)
Tidak ada komentar