Batik Cikadu di Pandeglang Direspon Baik
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Keberadaan batik lokal khas Pandeglang yang berada di Cikadu, Desa
Tanjungjaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, disambut baik oleh
masyarakat dan instansi pemerintahan yang ada di Kabupaten Pandeglang.
Salah satu pengrajin Batik Cikadu, Toto Rusmaya mengatakan, saat
ini respon masyarakat dan pemerintah akan adanya batik lokal khas Pandeglang semakin
baik. Hal itu berdasarkan banyaknya pesanan yang datang untuk dibuatkan batik
dengan motif tertentu.
“Responnya sangat baik. Bahkan insha Allah kita kedepannya
mungkin kita mulai masuk ke Provinsi ya, bukan cuma Pandeglang lagi. Sudah ada
pembicaraan tentang pengadaan ke Provinsi,” ujar dia.
Toto menyebutkan, saat ini perkembangan batik yang memiliki motif khas badak bercula satu ini
mulai berkembang baik. Hal itu khususnya dalam menjawab tantangan dari para
pemesan batik, terkait motif yang ingin digunakan.
“Kita semakin berkembang, terus berinovasi dengan motif-motif
yang baru. Walaupun misalkan dengan tetap motif badak tetap dengan variasi yang
baru. Dengan motif kesenian diolah terus, jadi kita tidak berhenti di satu
motif,” tambah dia.
Apalagi dengan adanya kebijakan Bupati Pandeglang, Irna
Narulita agar pegawai pemerintahan di Pandeglang mengenakan batik lokal
disetiap hari Kamis, menurut Toto, sangat membantu dalam hal produksi batik
tersebut.
Keberadaan batik yang berdiri sejak 21 April 2015 tersebut,
diharapkan terus berkembang dan bisa dikenal sampai keluar daerah. Ia menyebut,
harga batik yang diolahnya terbagi ke dua jenis batik, yakni batik cap dan
batik tulis.
“Untuk batik cap itu harganya paling murah mulai dari 120 ribu
perkain, panjang 2 meter. Untuk yang paling tinggi 350 ribu. Kalau untuk batik
tulis sendiri yang paling murah 600 ribu sampai jutaan tergantung motif dan
kainnya,” imbuh dia. (Mudofar)
Tidak ada komentar