Kendaraan Umum ke Ujungjaya Masih Terbatas
KRAKATAURADIO.COM, SUMUR - Terbatasnya jumlah armada kendaraan
angkutan umum jurusan Sumur-Cibaliung-Serang yang melayani warga di Pandeglang
selatan, khususnya dari Kecamatan Sumur menuju Desa Ujungjaya, membuat warga
disana harus menaiki atap angkutan umum. Kondisi tersebut terjadi sudah
bertahun-tahun lamanya.
Salah satu warga asal Kampung
Tamanjaya Girang, Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Ajat Sudrajat mengatakan, dalam
sehari hanya ada beberapa mobil angkutan umum yang beroperasi dari pasar Sumur
ke Desa yang paling ujung se pulau Jawa tersebut. Padahal, kata dia, masih
banyak warga yang tidak mempunyai kendaraan pribadi, menunggu angkutan umum
tersebut.
Untuk itu, masyarakat disana mendambakan
adanya transportasi kendaraan angkutan umum yang bisa banyak beroperasi
melayani para penumpang, sehingga tidak banyak warga yang harus menanggung
resiko jika harus naik keatap mobil angkutan umum jenis elf tersebut.
“Sehari paling ada 5 mobil
yang dari Sumur ke ujungjaya, yang banyak itu dari Cibaliungnya. Hanya satu
arah jadi gak bolak-balik kaya ditempat lainnya. Angkot juga gak ada yang kesini
mah,” kata dia.
Pria yang kini menjadi Ketua
PMII Cabang Pandeglang ini menambahkan, angkutan umum yang masih terbatas memaksa
warga yang hendak bepergian, harus naik ke atap mobil. Tentu saja kondisi ini
sangat tidak layak bagi penumpang, karena resikonya lebih besar bagi
keselamatan.
“Kondisi itu sudah dari dulu.
Sejak saya SD sudah begitu. Apalagi ketika sekolah menengah di Mts MA Sumur,
tiap hari baik ketika berangkat sekolah atau ketika pulang banyak siswa pasti
naik keatas mobil,” tambah dia.
Sementara itu, Ketua
Organisasi Gabungan Darat (Organda) Provinsi Banten, Mus Mustaghfirin belum
banyak berkomentar mengenai hal ini. Hal ini lantaran ia masih berada di Mekkah
guna menunaikan ibadah haji.
“Maaf kang suaranya
putus-putus, saya masih di mekkah. Pulangnya hari minggu,” ujar dia melalui
panggilan Whatsapp. (Mudofar)
Tidak ada komentar