Kebiasaan Belanja Online yang Harus Ditinggalkan
Belanja secara online terkadang bisa membingungkan saat harus memilih suatu produk. Kebanyakan orang akan memilih berdasarkan rating atau pun ulasan (review) yang ditayangkan. Walau begitu, ternyata produk dengan rating tertinggi tak selalu yang terbaik.
Menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh Derek Powell, PhD, peneliti Stanford University, ulasan memang membantu kita menentukan produk yang dibeli, tapi bukan yang terbaik. Hasil penelitian itu mengungkap, produk dengan jumlah ulasan lebih banyak akan lebih dibeli, bahkan walau peringkatnya rendah. Yang menarik, jika ada dua produk yang sama-sama memiliki ulasan buruk maka konsumen tetap akan membeli produk dengan ulasan terbanyak.
Dalam penelitiannya, Powell dan rekan-rekannya (dua dari UCLA dan satu dari Indiana University) meminta beberapa ratus orang untuk melihat beberapa ponsel, yang dipresentasikan bersama dengan jumlah rata-rata rating dan ulasan di situs online.
Hasilnya, para peserta cenderung memilih produk yang memiliki ulasan lebih banyak, dan bukan ulasan yang lebih baik.Mentalitas mengikuti apa kata orang banyak adalah fungsi pembelajaran sosial, dan menurut Powell pembelajaran sosial adalah proses di mana perilaku baru dipelajari lewat pengamatan perilaku orang lain.
"Internet sekarang memberikan bukti sosial dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, memanfaatkan bukti ini dengan tepat memerlukan kapasitas untuk kesimpulan statistik," katanya. Para peneliti menyimpulkan bahwa otak kita sangat terpengaruh terhadap apa yang dilakukan orang lain, sehingga kita tidak dapat melihat lebih dari itu untuk membuat kesimpulan statistik yang bermakna.
"Kami menemukan bahwa orang-orang cenderung memilih untuk membeli produk yang lebih populer dan ini kadang membuat mereka membuat keputusan yang sangat buruk."
Tidak ada komentar