4 Anak Badak Jawa Lahir di Ujung Kulon
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak empat (4) anak badak jawa diketahui lahir di kawasan
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Hal ini menjadi kabar baik, mengingat
populasi badak jawa yang sedikit dan terancam punah. Empat anak badak tersebut terdiri dari dua anak badak betina
dan dua jantan yang lahir.
Sepanjang pemantauan pada 2016, TNUK sendiri
melakukan monitoring menggunakan ratusan video camera trap yang
ditempatkan di Semenanjung Ujung Kulon.
Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat
mengatakan, ke empat anak Badak Jawa tersebut masing-masing diberi nama,
Mayang, Manggala, Prabu dan Irna. Pemberian nama Irna untuk badak berjenis
kelamin perempuan itu sebagai bentuk penghargaan kepada Bupati Pandeglang, Irna
Narulita. Dengan lahirnya anak badak tersebut, maka jumlah populasi badak
menjadi bertambah dari 63 ekor menjadi 67 ekor.
“Anak badak itu berjenis kelamin
jantan dua ekor, dan dua ekor lainnya jenis betina,” katanya saat memberikan
sambutan pada peringatan Hari Badak Dunia (World Rhino Day) di TNUK, Jumat
(22/9/2017).
Menurut dia, dengan lahirnya bayi
badak tersebut tentu menambah motivasi bagi para penggiat konservasi dalam upaya
pelestarian badak, ditengah ancaman kepunahan badak.
Oleh karenanya, melalui dukungan
semua pihak TNUK terus melakukan pengembangan dan strategi habitat badak jawa
di luar Taman Nasional. Selain peningkatan penyediaan pemantau kamera, TNUK
terus mengembangkan pakan bagi badak.
Mamat menambahkan, dengan ditemukannya empat anak badak jawa ini,
TNUK menghitung ada 67 satwa badak Jawa di daerah Ujung Kulon. Komposisi
tersebut adalah 37 badak jantan dan 30 badak betina. Komposisi usianya antara
lain 13 anak badak dan 54 badak masuk kategori remaja dan dewasa. (Mudofar)
Tidak ada komentar