Tidak semua susu cocok untuk pertumbuhan anak, apalagi untuk bayi dan balita. Bila dalam kondisi tidak ada Air Susu Ibu, maka susu yang diberikan untuk balita harus sesuai agar anak mendapat nutrisi yang diperlukan untuktumbuh kembang. Perlu dicatat bahwa kandungan nutrisi itu tak mungkin didapat dari susu kental manis. "Susu kental manis tidak disarankan karena isinya tidak cocok untuk bayi, standar sanitasi pabrik juga tidak setinggi susu formula bayi. Jadi tidak disarankan," kata Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Dr. Ir. Dede R Adawiyah saat diskusi bersama Forum Ngobras di KalaKopi, Jakarta Pusat, Senib (14/8/2017). Dari sisi kandungan, susu kental manis sebagian besar berisi gula. Kandungan ini tentu tidak sehat bila dikonsumsi berlebih oleh anak. Dr Ariani Dewi Widodo SpA(K) mengatakan saat ini sedang ada tren untuk menurunkan konsumsi gula, karena berdasarkan penelitian kandungan gula yang tinggi lebih memiliki efek mematikan daripada kandungan lemak tinggi. "Untuk anak, kandungan lemak tinggi enggak masalah. Mereka memang mau tumbuh," kata Ariani. Apalagi bila anak mengkonsumsi lemak baik yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan otak. Beberapa lemak seperti Omega 3 dan Omega 6 diperlukan anak untuk meningkatkan kecerdasan. Sementara bila konsumsi gula berlebih maka berdampak pada kesehatan, seperti pembentukan diabetes di kemudian hari. "Banyak efek samping buruk yang ditimbulkan karena konsumsi gula berlebihan," tegas Ariani.
Tidak semua susu cocok untuk pertumbuhan anak, apalagi untuk bayi dan balita. Bila dalam kondisi tidak ada Air Susu Ibu, maka susu yang diberikan untuk balita harus sesuai agar anak mendapat nutrisi yang diperlukan untuktumbuh kembang.
Perlu dicatat bahwa kandungan nutrisi itu tak mungkin didapat dari susu kental manis. "Susu kental manis tidak disarankan karena isinya tidak cocok untuk bayi, standar sanitasi pabrik juga tidak setinggi susu formula bayi. Jadi tidak disarankan," kata Staf Pengajar di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Dr. Ir. Dede R Adawiyah saat diskusi bersama Forum Ngobras di KalaKopi, Jakarta Pusat, Senib (14/8/2017).
Dari sisi kandungan, susu kental manis sebagian besar berisi gula. Kandungan ini tentu tidak sehat bila dikonsumsi berlebih oleh anak. Dr Ariani Dewi Widodo SpA(K) mengatakan saat ini sedang ada tren untuk menurunkan konsumsi gula, karena berdasarkan penelitian kandungan gula yang tinggi lebih memiliki efek mematikan daripada kandungan lemak tinggi.
"Untuk anak, kandungan lemak tinggi enggak masalah. Mereka memang mau tumbuh," kata Ariani. Apalagi bila anak mengkonsumsi lemak baik yang memiliki peran penting bagi pertumbuhan otak. Beberapa lemak seperti Omega 3 dan Omega 6 diperlukan anak untuk meningkatkan kecerdasan.
Sementara bila konsumsi gula berlebih maka berdampak pada kesehatan, seperti pembentukan diabetes di kemudian hari. "Banyak efek samping buruk yang ditimbulkan karena konsumsi gula berlebihan," tegas Ariani.
Tidak ada komentar