Memprihatinkan, Minat Baca Indonesia Duduki Peringkat 60 dari 61 Negara
Ilustrasi membaca buku. Foto negerilaskarpelangi.com |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Berdasarkan studi Most Littered
Nation In the World 2016, minat baca di Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61
negara. Rendahnya minat
baca disebabkan beberapa faktor satu diantaranya budaya masyarakat Indonesia
yang masih didominasi budaya tutur.
Kepala Dinas Perpustakaan dan
Arsip Kabupaten Pandeglang, Undang Suhendar mengatakan, secara umum minat baca
terhadap buku, khususnya di Pandeglang masih rendah.
“Bahkan jangankan Pandeglang,
secara nasional berdasarkan hasil penilitian yang dilakukan itu tahun 2016 itu
kita di posisi 60 dari 61 negara soal minat baca. Makanya Pandeglang ini juga
sama masih rendah, ini mungkin ada korelasinya dengan IPM (Indeks Pembangunan
Manusia) kita yang masih rendah juga,” ujar dia kepada Krakatau Radio, Rabu
(17/05).
Undang menyebutkan, faktor lainnya dari rendahnya minat baca juga penggunaan internet yang
saat ini sudah menjadi kebutuhan.
“Salah satunya yaitu rendahnya
minat baca sehingga mempengaruhi terhadap kualitas pendidikan. IPM itu
ditentukan dengan tiga faktor, pendidikan kesehatan dan daya beli masyarakat.
Makanya kita berusaha untuk meningkatkan minat baca di masyarakat,” tambah dia.
Melihat kondisi tersebut, pihaknya
akan menggelar berbagai lomba, diantaranya lomba bercerita, drama, mewarnai dan
lomba lainnya.
“Nanti puncaknya itu pada bulan
September sebagai Hari Kunjung Perpusatakaan. Kedua kita memberikan pelayanan
di perpustakaan keliling. Ada 330 titik di 35 Kecamatan yang diutamakan di
daerah pelosok. Itu untuk meningkatkan minat baca,” imbuh dia.
Undang memaparkan, adanya
perlombaan ini tujuannya untuk menanamkan rasa cinta ke perpustakaan dan budaya
membaca.
Sementara itu, salah satu penulis buku di Provinsi Banten, Fauzi Albarra berpesan agar generasi penerus bangsa dapat sekurang-kurangnya menghasilkan satu karya buku yang dapat meningkatkan literasi.
"Karena dengan menulis buku berarti dia sudah banyak baca buku. Pada akhirnya meningkatkan literasi. Setiap kita menulis buku itu adalah karena kita banyak referensi referensi dari buku-buku lain. Sebenarnya menulis buku itu bukan tiba-tiba kemudian nulis buku tapi karena kita nanti punya kesempatan untuk baca buku," harap dia. (Mudofar)
Terima kasih atas informasinya, artikel yang sangat menarik. Jika membutuhkan Sewa Hiace Surabaya hubungi https://ybttrans.com
BalasHapus