Dimyati: Komo Meunang Pujian Suami
Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan suaminya Dimyati Natakusumah. (Foto dari geogle) |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita mendapat
kritikan dari anggota DPR RI fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang tak
lain adalah suaminya sendiri, Dimyati Natakusumah.
Menurut Dimyati, Irna
sudah keluar dari trek sebagai Bupati Pandeglang. Selain itu, ia mengeluarkan
pernyataan bahwa kepemimpinan Irna Narulita dan Tanto Warsono Arban selaku
Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang untuk satu periode saja.
“Irna dan Tanto ini jalan satu periode saja. Begitu melihat
sikon yang ada sampai tahun 2021 saja, karena yang namanya saya sebagai orang
yang mengusung, orang yang mensupport Irna dan Tanto jadi Bupati dan Wakil
Bupati, saya melihat ibu Irna ini kan beban tanggungjawabnya sungguh berat.
Sayangnya faktor dasarnya itu tadi, saya melihat istri saya ini harusnya lebih
kepada pengajian, kepada keagamaan,” ujar Dimyati kepada Krakatau Radio, Jumat
(28/04/2017).
Menanggapi hal ini, Irna
Narulita tidak banyak berkomentar mengenai kritikan yang disampaikan suaminya
tersebut. Ia mengaku lebih memilih fokus untuk bekerja.
“Ibu engga mikirin kesana. Ibu sekarang fokus kerja kerja
kerja, buktikan dengan kerja keras untuk majukan Pandeglang,” tulis dia.
Sementara itu, dalam pernyataan yang disampaikan kepada
Krakatau Radio Rabu (03/05/2017), Dimyati menyatakan, kritikan tersebut sebagai
masukan dan koreksi, karena kata dia, Irna sudah melenceng dari niat awal.
“Semoga Pemkab Pandeglang merubah gaya dan
cara dalam pengayoman dan pendekatannya, agar yg paling prioritas itu
masyarakat, harus punya renstra dan sasaran target prioritas pembangunan yang
terprogram untuk mensejahterakan masyarakat menjadi rumah sehat keluarga
sejahtera,” kata Dimyati melalui pesan Whatsapp.
Mantan Bupati Pandeglang ini menginginkan
agar istrinya fokus dan dekat dengan masyarakat dengan cara yang agamis.
“Saya mengarahkan dan mendorong serta
mensuport ibu (menyebut Irna,red) jadi Bupati Pandeglang, agar bisa melanjutkan
kepemimpinan saya dua periode saat itu, terutama di bidang keagamaan dan
kemasyarakatan. Programnya harus program rakyat,” tambah Dimyati lagi.
Dimyati meyakini, dengan banyak mendekatkan
diri dan mengajak masyarakat untuk mengaji dengan ulama, akan menjadi bekal dan
pahala ketika menghadap Allah SWT.
“Intinya bekerjalah untuk dapat pujian Allah
dan masyarakat dan dapat ridho Allah, menjadi Pandeglang Berkah. Komo meunang
pujian suami (apalagi mendapat pujian dari suami),” imbuhnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar