U2 Tunda Rilis Album karena Donald Trump
Band U2 menunda peluncuran album terbaru mereka gara-gara kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS.Hal itu diungkap gitaris U2, The Edge, dalam wawancara dengan majalah Rolling Stone baru-baru ini. Dia mengatakan, mereka menunda rilis album dan 'menghela napas' untuk
mempertimbangkan apa yang perlu meereka sampaikan menyusul terpilihnya
Trump.
"Kami bilang 'tunggu', kami memerlukan waktu untuk memikirkan album rekaman ini dan bagaimana kami menghubungkannya dengan yang sedang terjadi di dunia," kata The Edge.
Sedianya band yang sudah berusia 40 tahun itu merilis album ke-14, Songs of Experience, dalam waktu dekat. Menurut The Edge, proses pembuatannya sudah rampung menjelang akhir tahun 2016. Sebagian besar lagu dalam album itu ditulis di awal 2016 atau sebelum itu.
"Sekarang, saya rasa Anda juga setuju, dunia sudah berbeda," ujar dia. Selama ini U2 selalu berterus terang soal sikap mereka terhadap Trump. Salah satunya ketika band itu tampil di festival musik iHeartradio pada September 2016. Bono menyampaikan pesan kepada Trump menggunakan lirik lagu mereka, "Desire". Ketika itu Trump masih merupakan calon presiden dari Partai Republik.
Bono juga menyerukan "You're fired" atau "Anda dipecat" kepada sosok virtual Trump dalam sebuah konser amal sebulan kemudian. Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Bono menyebut Trump berusaha membajak gagasan tentang Amerika. Kepada Rolling Stone, The Edge menyebut kemenangan Trump ibarat "sebuah pendulum yang mengayun kencang ke arah lain".
Sementara itu U2 sedang mempersiapkan sebuah tur konser untuk merayakan 30 tahun album The Joshua Tree, yang dirilis pada 9 Maret 1987. Tur itu akan dimulai dari Vancouver, Kanada, pada 12 Mei mendatang. Diakhiri dengan penampilan di Brussels, Belgia, pada 1 Agustus 2017.
Album kelima U2 itu berisi lagu-lagu paling terkenal U2. Di antaranya adalah "With Or Without You", "I Still Haven't Found What I'm Looking For", dan "Where the Streets Have No Name".
The Joshua Tree terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia. Dengan album itu, band asal Irlandia itu diganjar Grammy Award untuk Album of the Year.
"Kami bilang 'tunggu', kami memerlukan waktu untuk memikirkan album rekaman ini dan bagaimana kami menghubungkannya dengan yang sedang terjadi di dunia," kata The Edge.
Sedianya band yang sudah berusia 40 tahun itu merilis album ke-14, Songs of Experience, dalam waktu dekat. Menurut The Edge, proses pembuatannya sudah rampung menjelang akhir tahun 2016. Sebagian besar lagu dalam album itu ditulis di awal 2016 atau sebelum itu.
"Sekarang, saya rasa Anda juga setuju, dunia sudah berbeda," ujar dia. Selama ini U2 selalu berterus terang soal sikap mereka terhadap Trump. Salah satunya ketika band itu tampil di festival musik iHeartradio pada September 2016. Bono menyampaikan pesan kepada Trump menggunakan lirik lagu mereka, "Desire". Ketika itu Trump masih merupakan calon presiden dari Partai Republik.
Bono juga menyerukan "You're fired" atau "Anda dipecat" kepada sosok virtual Trump dalam sebuah konser amal sebulan kemudian. Dalam sebuah wawancara sebelumnya, Bono menyebut Trump berusaha membajak gagasan tentang Amerika. Kepada Rolling Stone, The Edge menyebut kemenangan Trump ibarat "sebuah pendulum yang mengayun kencang ke arah lain".
Sementara itu U2 sedang mempersiapkan sebuah tur konser untuk merayakan 30 tahun album The Joshua Tree, yang dirilis pada 9 Maret 1987. Tur itu akan dimulai dari Vancouver, Kanada, pada 12 Mei mendatang. Diakhiri dengan penampilan di Brussels, Belgia, pada 1 Agustus 2017.
Album kelima U2 itu berisi lagu-lagu paling terkenal U2. Di antaranya adalah "With Or Without You", "I Still Haven't Found What I'm Looking For", dan "Where the Streets Have No Name".
The Joshua Tree terjual lebih dari 25 juta kopi di seluruh dunia. Dengan album itu, band asal Irlandia itu diganjar Grammy Award untuk Album of the Year.
Tidak ada komentar