Kenapa Luka Jari Teriris Kertas (Paper Cut) Perihnya Kebangetan?
Vemale.com - Ladies, pernah nggak jarimu terluka ketika membuka buku atau halaman-halaman kertas? Luka teriris kertas (paper cut) mungkin tipis, tapi perihnya duh kebangetan deh. Kenapa ya kira-kira luka di jari yang teriris kertas itu sangat perih?
Ternyata memang ada penjelasan ilmiahnya terkait soal ini. Seperti yang dilansir oleh sciencealert.com, penyebabnya tak lain adalah karena saraf yang kita miliki. Ujung jari kita ternyata memiliki reseptor nyeri yang lebih banyak dibandingkan di area tubuh yang lain.
Menurut ahli dermatologi, Hayley Goldbach dari University of California, Los Angeles seperti yang ia ungkapkan pada Jason G. Goldman di BBC, kita sering menggunakan ujung jari untuk melakukan hal-hal kecil. Sehingga tak heran kalau ujung jari punya banyak ujung saraf sebagai bentuk mekanisme alamiah.
Luka
teriris kertas ini biasanya tipis dan tak terlalu dalam. Sehingga
mekanisme pertahanan tubuh alami (seperti penggumpalan darah dan
keropeng) tak bisa diaktifkan. Jadi, ujung saraf yang terluka jadi
terbuka begitu saja. Apalagi luka itu bisa terus tertarik dan menegang
setiap kali kita menggunakan jari kita untuk beraktivitas, sehingga rasa
perihnya pun makin parah.
Selain karena alasan yang berkaitan dengan ujung-ujung saraf, menurut video Instant Egghand dari Scientific American, para peneliti memiliki teori kalau ada elemen psikologis juga terkait dengan perihnya luka teriris kertas. Di pikiran kita, kertas merupakan objek yang sebenarnya tak berbahaya tapi begitu jari terluka karenanya, kita jadi merasakan luka ini seolah "tak masuk akal" sehingga rasa sakitnya jadi terasa akut.
Saat jari terluka karena teriris kertas, memang sebaiknya kita segera mengobatinya, Ladies. Agar lukanya cepat mengering dan sembuh lebih cepat.
Ternyata memang ada penjelasan ilmiahnya terkait soal ini. Seperti yang dilansir oleh sciencealert.com, penyebabnya tak lain adalah karena saraf yang kita miliki. Ujung jari kita ternyata memiliki reseptor nyeri yang lebih banyak dibandingkan di area tubuh yang lain.
Menurut ahli dermatologi, Hayley Goldbach dari University of California, Los Angeles seperti yang ia ungkapkan pada Jason G. Goldman di BBC, kita sering menggunakan ujung jari untuk melakukan hal-hal kecil. Sehingga tak heran kalau ujung jari punya banyak ujung saraf sebagai bentuk mekanisme alamiah.
Selain karena alasan yang berkaitan dengan ujung-ujung saraf, menurut video Instant Egghand dari Scientific American, para peneliti memiliki teori kalau ada elemen psikologis juga terkait dengan perihnya luka teriris kertas. Di pikiran kita, kertas merupakan objek yang sebenarnya tak berbahaya tapi begitu jari terluka karenanya, kita jadi merasakan luka ini seolah "tak masuk akal" sehingga rasa sakitnya jadi terasa akut.
Saat jari terluka karena teriris kertas, memang sebaiknya kita segera mengobatinya, Ladies. Agar lukanya cepat mengering dan sembuh lebih cepat.
Tidak ada komentar